Masalah Produksi Disebut Sebabkan Iran Tangguhkan Pasokan, Rusia Kehabisan Drone Kamikaze
Ilustrasi drone Shahed-136 milik Iran. (Twitter/@inbarspace)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia telah menghabiskan persediaan drone kamikaze yang dipasok Iran, setelah "kreativitas" Ukraina mengalahkan mereka, kata pejabat barat.

Rusia dikatakan menggunakan drone Shahed-136 besutan Iran. Drone kamikaze menyebabkan kampanye pengeboman baru di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya ketika UAV yang dipasok Teheran dilepaskan pada Bulan Oktober, terbang di atas daerah perkotaan sebelum menukik dan meledakkan hulu ledak 40kg mereka.

Pada saat itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam pasokan Teheran ke Moskow sebagai “kolaborasi dengan kejahatan”.

Tetapi, sekarang kolaborasi itu diragukan setelah para pejabat mengonfirmasi, Iran telah menghentikan sementara ekspor drone menyusul masalah produksi, serta kebutuhan untuk mempertahankannya untuk operasinya sendiri.

"Kami telah diberitahu bahwa mereka telah habis, tetapi Rusia mengantisipasi pasokan ulang," kata pejabat itu, melansir The National News 6 Desember.

"Itu adalah sesuatu yang menjadi perhatian kami dan sesuatu yang kami pantau dengan sangat cermat," lanjut pejabat itu.

Shahed-136 adalah kendaraan udara tak berawak jarak jauh yang dapat menyerang target lebih dari 2.000 km jauhnya. Ini digerakkan oleh baling-baling, memberikannya kecepatan rendah sekitar 185 kilometer/jam, dengan panduan GPS yang membuatnya akurat.

Namun diperkirakan kedua fitur tersebut juga membuatnya rentan terhadap ground fire dan electronic jamming. Rekaman yang diambil oleh pasukan Ukraina telah menunjukkan, tank anti-pesawat Gepard yang dipasok Jerman mengalahkan apa yang tampak seperti drone menggunakan semburan satu detik dari meriam 35mm kembarnya.

Ditanya oleh The National seberapa efektif drone Shaheds pejabat itu memuji kemampuan Ukraina untuk mengadaptasi pertahanan udara mereka.

"Dalam hal keefektifan, sementara drone jelas menciptakan dimensi baru dan memberi Rusia kemampuan tambahan, kami tidak berpikir mereka terlalu efektif," katanya.

"Ukraina cukup kreatif tentang bagaimana mereka mengorganisir diri untuk mengalahkan mereka," sambungnya.

Dia menambahkan, masalah produksi Iran adalah "pertimbangan" dalam kelangkaan, dan rezim "ingin memikirkan dengan hati-hati tentang apa yang dilakukannya."

"Juga akan ada percakapan yang lebih dalam tentang pengaturan apa yang akan dilakukan Iran dan Rusia. Seberapa jauh Iran siap untuk memasuki kemampuan produksi dan persediaannya sendiri akan bergantung pada apa yang mereka pikir akan mereka dapatkan dari kemitraan mereka dengan Rusia," terangnya.

Shahed yang berarti "martir" dalam bahasa Persia terbilang murah, dengan biaya per unitnya sekitar 20 ribu dolar AS. Ketika digunakan dalam kawanan mereka dapat membanjiri pertahanan.

Diperkirakan Ukraina menembak jatuh lebih dari 75 persen serangan kamikaze. Tetapi, ketika mereka mencapai sasaran, mereka terbukti merusak dan berpotensi bertanggung jawab atas hilangnya 30 persen pasokan listrik Ukraina.