Puji Mendiang Jiang Zemin Pastikan Kelangsungan Partai di Tengah Badai, Presiden Xi: Dia Membuat Keputusan Berani Saat Kritis
Presiden China Xi Jinping. (Wikimedia Commons/Пресс-служба Президента России)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden China Xi Jinping memberikan penghormatan kepada mantan pemimpin Jiang Zemin pada Hari Selasa, karena memastikan kelangsungan hidup Partai Komunis dari badai politik, mereformasinya untuk menyuntikkan vitalitas baru dan memodernisasi ekonomi negara.

Jiang Zemin yang meninggal Rabu pekan lalu dalam usia 96 tahun, membingungkan para penentang, menorehkan daftar prestasi setelah memecahkan China dari isolasi diplomatik di era pasca-Tiananmen, memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat dan mengawasi ledakan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Berbicara pada upacara peringatan kenegaraan untuk Jiang di Aula Besar Rakyat di Beijing, Presiden Xi mengatakan almarhum mengambil alih kepemimpinan pada saat partai, militer dan negara berada pada "momen serius karena tekanan eksternal dan kesulitan internal", merujuk protes pro-demokrasi tahun 1989 di sekitar Lapangan Tiananmen.

"Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, badai politik yang serius terjadi di dalam dan luar negeri dan sosialisme dunia mengalami komplikasi yang parah. Beberapa negara Barat memberlakukan apa yang disebut 'sanksi' terhadap China," kata Presiden Xi kepada hadirin termasuk para pejabat China dan penerus Jiang Zemin, Hu Jintao, melansir Reuters 6 Desember.

"Tetapi, Jiang melangkah maju untuk menekan reformasi dan keterbukaan, memperkuat hubungan partai dengan rakyat, terlibat dalam perjuangan diplomatik dan menjunjung tinggi kemerdekaan, martabat, keamanan dan stabilitas China," tambah Xi.

Jiang, yang dikremasi pada Hari Senin, memiliki keyakinan yang kuat dan tegas, menurut Presiden Xi.

"Dia memiliki keberanian luar biasa untuk membuat keputusan berani dan keberanian besar untuk melakukan inovasi teoretis pada saat-saat kritis," pujinya.

Presiden Xi menggambarkan kematian Jiang Zemin sebagai kerugian yang tak terhitung, mengatakan negara harus mengubah kesedihan menjadi kekuatan dan menggunakan warisannya, untuk menulis babak baru dalam perkembangan partai.

"Jangan percaya pada kejahatan, jangan takut pada hantu atau tekanan dan lakukan yang terbaik untuk mengatasi segala macam kesulitan dan tantangan di jalan ke depan," tukas Presiden Xi.

Diketahui, para peserta upacara semuanya berdiri saat Xi berbicara, dan mengenakan bunga krisan putih, simbol tradisional Tiongkok untuk berkabung.

Kematian Jiang Zemin telah memicu gelombang nostalgia untuk masa-masa yang relatif lebih liberal yang dia awasi.

Ia wafat saat China penuh gejolak, di mana pihak berwenang bergulat dengan protes jalanan yang jarang terjadi di antara penduduk yang muak dengan pembatasan COVID-19 yang berat selama tiga tahun setelah pandemi.