JAKARTA - Amerika Serikat mengalami tingkat rawat inap tertinggi akibat influenza yang telah terlihat dalam satu dekade sepanjang tahun ini, kata kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Hari Senin, dengan 14 anak sejauh ini telah meninggal.
Direktur CDC Rochelle Walensky menerangkan, sistem rumah sakit AS juga terus ditekan dengan tingginya jumlah pasien dengan penyakit pernapasan lain seperti respiratory syncytial virus (RSV) dan COVID-19.
Setidaknya ada 8,7 juta kasus, 78.000 rawat inap dan 4.500 kematian akibat flu sejauh musim ini, menurut perkiraan CDC. Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
"Khusus untuk RSV dan flu, tingkat ini lebih tinggi daripada yang biasanya kita lihat sepanjang tahun ini," kata Walensky kepada wartawan dalam jumpa pers, melansir Reuters 6 Desember.
Dia mengatakan musim flu dimulai lebih awal dan "rawat inap karena flu terus menjadi yang tertinggi yang pernah kami lihat saat ini dalam satu dekade."
Virus pernapasan menyebar saat orang berkumpul di dalam ruangan karena cuaca yang lebih dingin. Orang juga kemungkinan besar memiliki pertahanan yang melemah setelah tidak terpapar flu dan RSV, saat bekerja atau bersekolah dari rumah selama pandemi COVID-19.
Tingkat vaksinasi untuk orang yang berisiko lebih tinggi terkena flu - mereka yang berusia 65 tahun ke atas, anak-anak dan wanita hamil - juga lebih rendah dibandingkan tahun lalu, tambah Walensky.
Sekitar 12 persen lebih sedikit wanita hamil yang telah divaksinasi sejauh musim ini dibandingkan musim lalu, dan sekitar 5 persen lebih sedikit anak, terang Walensky.
Diketahui, antara 1 Oktober dan 26 November, tingkat rawat inap karena flu di Amerika Serikat adalah 16,6 per 100.000 orang. Dalam 10 tahun terakhir, tingkat kumulatif selama minggu yang sama dalam setahun biasanya berkisar antara 0,1 hingga 2 per 100.000 orang.
BACA JUGA:
Kasus COVID-19 meningkat setelah liburan Thanksgiving dan rawat inap terkait COVID juga meningkat sekitar 15 persen hingga 20 persen selama seminggu terakhir, kata Walensky.
Walensky, bersama dengan Dr. Sandra Fryhofer, seorang internis yang mengetuai dewan Asosiasi Medis Amerika, mendesak orang untuk mendapatkan vaksin flu sekarang, meskipun mungkin waspada atau bosan dengan vaksinasi, mengatakan itu belum terlambat.
"Musim flu tahun ini dimulai dengan buruk. Ini dimulai lebih awal dan dengan adanya COVID dan RSV, ini adalah badai yang sempurna untuk musim liburan yang mengerikan," sebut Fryhofer.