Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 34 orang tewas ketika tanah longsor mengubur sebuah bus di barat laut Kolombia pada Minggu, kata badan bencana pemerintah pada Hari Senin.

Tanah longsor, yang disebabkan oleh hujan lebat, menghantam bus di jalan antara desa Pueblo Rico dan Santa Cecilia di provinsi Risaralda, sekitar 230 km (140 mil) barat laut ibu kota Bogota, badan nasional untuk mengelola risiko dan bencana (UNGRD ) mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Bus tersebut dilaporkan tengah melakukan perjalanan dari Cali, kota terbesar ketiga di Kolombia, menuju Kotamadya Condoto di Provinsi Choco.

Dari jumlah korban yang tewas, delapan di antaranya adalah adalah anak di bawah umur, kata UNGRD.

Tim penyelamat sedang menggali lumpur untuk mencari korban selamat, sementara pihak berwenang mengatakan sembilan orang telah diselamatkan hidup-hidup.

Salah satu korban selamat adalah seorang gadis berusia 7 tahun yang ditemukan menempel pada almarhum ibunya, kata Gubernur Risaralda Victor Tamayo, melansir Reuters 6 Desember.

Sementara itu, Presiden Gustavo Petro menggambarkan insiden itu sebagai tragedi dalam pesan Twitter. Menyatakan berbela sungkawa terhadap keluarga korban, Presiden Petro menjanjikan bantuan dari pemerintah nasional.

Tanah longsor sering terjadi di Kolombia karena medan pegunungan, hujan lebat yang sering terjadi dan pembangunan hunian yang tidak resmi.

Negara ini akan fokus pada reboisasi untuk menghindari tragedi lebih lanjut terkait tanah longsor di masa depan, kata Menteri Lingkungan Hidup Susana Muhamad dalam sebuah pesan di Twitter.

Sementara itu, Wali Kota Pueblo Rico Leonardo Fabio Siagama mengatakan kepada wartawan, jenazah pada korban akan dibawa ke stadion olahraga di kota itu.

Diketahui, Kolombia terkena dampak musim hujan yang luar biasa derasnya, akibat fenomena cuaca La Nina.

Peristiwa yang terkait dengan hujan lebat telah menewaskan lebih dari 216 orang dan menyebabkan 538.000 orang kehilangan tempat tinggal sejauh ini pada tahun 2022, menurut statistik pemerintah. Selain itu, 48 orang lainnya masih hilang di seluruh negeri, menurut angka tersebut.

Tanah longsor besar terakhir yang melanda negara itu terjadi di Kota Mocoa pada tahun 2017, mengakibatkan korban tewas lebih dari 320 orang.