Mantan Presiden Jiang Zemin Wafat di Usia 96 Tahun, Partai Komunis China: Kehilangan Tak Terhingga
Jiang Zemin saat berkunjung ke pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbour Hawaii. (Wikimedia Commons/US NAVY/Petty Officer 2nd Class/Tina M. Ackerman)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Presiden China Jiang Zemin, yang memimpin negara itu selama satu dekade pertumbuhan ekonomi yang cepat setelah Peristiwa Tiananmen pada tahun 1989, meninggal pada Hari Rabu dalam usia 96 tahun, media pemerintah China melaporkan.

Jiang meninggal di kampung halamannya di Kota Shanghai, tepat setelah tengah hari pada Hari Rabu karena leukemia dan kegagalan berbagai organ, kata kantor berita Xinhua, menerbitkan surat kepada rakyat China dari Partai Komunis yang berkuasa, parlemen, Kabinet dan militer.

"Kematian Kamerad Jiang Zemin merupakan Kehilangan yang tak terhingga bagi partai kami dan militer kami dan orang-orang kami dari semua kelompok etnis," bunyi surat itu, mengatakan pengumumannya dengan kesedihan yang mendalam, melansir Reuters 30 November.

Surat Hari Rabu menggambarkan "Kamerad kita tercinta Jiang Zemin" sebagai pemimpin luar biasa dengan prestise tinggi, seorang Marxis yang hebat, negarawan, ahli strategi militer dan diplomat, serta pejuang komunis yang telah lama teruji.

Lahir di Yangzhou pada 17 Agustus 1926, Jiang berkuasa setelah Tragedi Tiananmen yang mengguncang negara itu pada tahun 1989, menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis dari tahun 1989 hingga 2002 dan kemudian sebagai Presiden China dari tahun 1993 hingga 2003, mengutip The National News.

Selama dekade sebelum pemerintahan Jiang, China muncul sebagai pemain utama dalam perdagangan global setelah reformasi pasar Deng Xiaoping, tetapi Jianglah yang memimpin kemunculan China sebagai kekuatan ekonomi.

Dia juga memimpin kembalinya Hong Kong dari kekuasaan Inggris pada 1997 dan masuknya Beijing ke Organisasi Perdagangan Dunia pada 2001.

Jiang pula yang memimpin China keluar dari isolasi internasional setelah protes Lapangan Tiananmen, tetapi dikritik karena tindakan kerasnya terhadap kritik pemerintah dan kelompok spiritual Falun Gong.

Jiang telah menumpuk badan kepemimpinan paling kuat di China, Komite Tetap Politbiro, dengan anak didiknya sendiri, banyak dari mereka dari apa yang disebut 'Shanghai Clique' atau 'Shanghai Gang'.

Terlepas dari desas-desus bahwa dia ingin mempertahankan kekuasaan, dia pensiun dan menyerahkan kendali kepada Hu dalam transisi kepemimpinan damai pertama di negara itu sejak revolusi 1949. Dia melepaskan jabatan resmi terakhirnya sebagai ketua komisi militer pusat pada tahun 2004.

Jiang Zemin terakhir terlihat di depan umum pada Oktober 2019. Desas-desus kesehatan yang buruk muncul setelah dia melewatkan kongres partai pada Bulan Oktober.