Pentagon Sebut Amerika Serikat Tidak Berencana Mengirim Rudal Patriot ke Ukraina, Tetapi...
Ilustrasi sistem pertahanan rudal Patriot. (Wikimedia Commons/Lance Cpl. Alyssa Chuluda)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat saat ini tidak memiliki rencana untuk mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, kata juru bicara Departemen Pertahanan Brigjen Pat Ryder, Selasa.

"Saat ini kami tidak memiliki rencana untuk menyediakan baterai Patriot ke Ukraina, tetapi sekali lagi, kami akan terus melakukan diskusi tersebut,” katanya dalam konferensi pers reguler Pentagon, melansir TASS 30 November.

"Akan terus ada diskusi yang berkelanjutan. Ketika kami memiliki lebih banyak untuk diumumkan di depan itu, kami pasti akan melakukannya," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg di sela-sela pertemuan menteri luar negeri negara aliansi tersebut mengatakan, pihaknya mendiskusikan kemungkinan pasokan sistem pertahanan Patriot ke Ukraina, saat mereka berencana meningkatkan bantuan untuk Kyiv.

Kendati, Stoltenberg menggarisbawahi sistem yang dikirimkan harus efektif, dipelihara dan dilengkapi dengan amunisi yang cukup, yang merupakan "tantangan besar" tersendiri.

Itu berangkat dari permintaan Ukraina yang mengharapkan mitra Baratnya untuk memasok mereka dengan sistem pertahanan udara dan transformer untuk menumpulkan serangan Rusia.

rudal patriot
Ilustrasi sistem pertahanan rudal Patriot. (Wikimedia Commons/Ministerie van Defensie/Stephan de Bruijn)

"Jika kami memiliki trafo dan generator, kami dapat memulihkan kebutuhan energi kami. Jika kami memiliki sistem pertahanan udara, kami dapat melindungi dari serangan rudal Rusia berikutnya," ujar Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, seperti mengutip Reuters.

Rusia sendiri langsung memperingatkan NATO dengan tegas, untuk tidak mengirim sistem pertahanan rudal patriot ke Ukraina.

"Jika, seperti yang diisyaratkan oleh (Sekretaris Jenderal Jens) Stoltenberg, NATO akan memasok sistem Patriot kepada kaum fanatik Ukraina bersama dengan personel NATO, mereka akan segera menjadi target sah angkatan bersenjata kami," tulis Medvedev di aplikasi pesan Telegram.

Meski demikian, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia tersebut tidak merujuk dengan jelas yang menjadi target apakah sistem Patriot, pasukan Ukraina atau personel NATO.

Untuk diketahui, sistem pertahanan udara Patriot buatan AS yang terdiri dari roket pencegat udara dan sistem radar, dimaksudkan untuk mencegat hulu ledak rudal balistik dan jelajah.