JAKARTA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tidak menutup kemungkinan sistem pertahanan rudal Patriot akan dianggap sebagai target yang sah oleh Angkatan Bersenjata Rusia, jika Amerika Serikat memasoknya ke Ukraina, namun enggan berkomentar lebih jauh.
"Tentu saja," katanya, ketika ditanya apakah Kremlin memiliki pandangan yang sama dengan yang diungkapkan oleh Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, bahwa sistem ini akan menjadi target yang sah, dikutip dari TASS 15 Desember.
"Saya akan menahan diri untuk tidak berkomentar untuk saat ini, karena ini hanya laporan media. Saat ini, laporan media adalah hal yang tidak dapat diandalkan. Mari kita tunggu beberapa informasi resmi," tambah Peskov.
Pada akhir November, Medvedev mengatakan di saluran Telegramnya bahwa sistem Patriot, bersama dengan personelnya, akan menjadi target militer Rusia yang sah, jika dikirim ke Ukraina.
Diberitakan sebelumnya, Pentagon masih terus menyelesaikan rencana pengiriman sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina. Proposal pengiriman masih perlu melewati meja Menteri Pertahanan Lloyd Austin sebelum dikirim ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.
Dikutip dari CNN, Rabu 14 Desember, seluruh proses diharapkan segera rampung dan bisa diumumkan paling cepat minggu ini.
Ukraina memang berulang kali meminta AS untuk mengirim sistem pertahanan udara jarak jauh canggih mereka yang sangat efektif dalam mencegat rudal balistik dan jelajah. Ukraina terus digempur serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang sudah menghancurkan infrastruktur utama di seluruh negeri.
Kalau rencana Pentagon terwujud, itu akan menjadi sistem senjata pertahanan jarak jauh paling efektif yang dikirim ke Ukraina. Rudal patriot juga diyakini akan memberi kepastian keamanan bagi negara-negara NATO di Eropa timur.
BACA JUGA:
Setelah rencana diselesaikan, Patriot diharapkan untuk dikirim dengan cepat dalam beberapa hari mendatang. Prajurit Ukraina akan dilatih untuk menggunakannya di pangkalan Angkatan Darat AS di Grafenwoehr, Jerman.
Diketahui, rudal Patriot memiliki berbagai konfigurasi dengan jangkauan bervariasi dari 30 kilometer hingga 160 kilometer, serta modifikasi yang dirancang khusus untuk mencegat rudal balistik. Juga, sistem ini mampu mencegat pesawat berawak.