JAKARTA - Rusia menembakkan rudal jelajah tak bersenjata yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir ke sasaran di Ukraina, guna menguras stok pertahanan udara Kyiv, sebut pejabat militer senior Amerika Serikat.
Pejabat itu, yang menolak disebutkan namanya, ditanyai tentang penilaian 26 November oleh intelijen militer Inggris yang mengatakan, Rusia 'kemungkinan' mengeluarkan hulu ledak nuklir dari rudal jelajah dan menembakkan amunisi tak bersenjata ke Ukraina.
Pembaruan intelijen itu mengutip citra sumber terbuka yang menunjukkan puing-puing rudal jelajah yang diluncurkan dari udara yang ditembakkan ke Ukraina, tampaknya dirancang pada 1980-an sebagai sistem pengiriman nuklir.
Kementerian pertahanan Inggris mengatakan, sebuah pemberat mungkin sedang menggantikan hulu ledak, sebuah sistem yang masih akan menghasilkan kerusakan melalui energi kinetik rudal dan bahan bakar yang tidak terpakai.
Ditanya tentang pernyataan tersebut, pejabat militer AS mengatakan kepada wartawan Pentagon: "Itu pasti sesuatu yang mereka coba lakukan untuk mengurangi efek sistem pertahanan udara yang digunakan Ukraina," melansir Reuters 30 November.
Diketahui, ini adalah komentar pertama dari pejabat AS tentang penilaian tersebut.
Lebih jauh Pentagon menerangkan, lonjakan serangan rudal Rusia di Ukraina sebagian dirancang untuk menghabiskan pasokan pertahanan udara Kyiv, sehingga bisa mencapai dominasi langit di atas negara itu.
Oleh karena itu, Amerika Serikat dan sekutu lainnya berfokus pada penyediaan pasokan pertahanan udara untuk Ukraina. Mulai dari sistem warisan era Soviet hingga sistem Barat yang lebih modern.
BACA JUGA:
Seorang pejabat senior pertahanan AS, juga berbicara tanpa menyebut nama dalam pengarahan Hari Selasa, mengakui sistem pertahanan rudal Patriot adalah salah satu dari banyak kemampuan yang dipertimbangkan untuk membantu Kyiv melindungi dari rudal Rusia.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah menyediakan berbagai kemampuan pertahanan udara ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara NASAMS serta lebih dari 1.400 sistem anti-pesawat Stinger dan kontra-artileri hingga radar pengawasan udara.