Rusia Kerahkan Sistem Rudal Pertahanan Pantai Bastion ke Kepulauan Kuril, Miliki Jangkauan hingga 500 Kilometer
Konvoi kendaraan rudal K-300P Bastion Rusia. (Wikimedia Commons/Ministry of Defence of the Russian Federation)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mengerahkan sistem rudal pertahanan pantai bergerak ke Kepulauan Kuril utara, bagian dari rantai pulau yang berlokasi strategis, membentang antara Jepang dan Semenanjung Kamchatka Rusia.

Jepang mengklaim Kepulauan Kuril selatan yang dikuasai Rusia, yang disebut Tokyo sebagai Wilayah Utara, sebuah pertikaian teritorial yang terjadi pada akhir Perang Dunia Kedua, ketika pasukan Uni Soviet merebutnya dari Jepang.

Sistem Bastion Rusia, yang memiliki rudal dengan jangkauan penerbangan hingga 500 km (310 mil), dikerahkan di pulau Paramushir, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

"Prajurit pesisir Armada Pasifik akan terus berjaga sepanjang waktu untuk mengontrol wilayah perairan dan zona selat yang berdekatan," kata pihak kementerian, melansir Reuters 6 Desember.

Kementerian tersebut mengatakan, sebuah kamp militer didirikan di Paramushir dengan fasilitas yang memungkinkan untuk layanan, akomodasi, rekreasi dan makanan sepanjang tahun untuk personel.

Pengerahan ini dilakukan setahun setelah Rusia memasang sistem Bastion di Pulau Matua, di bagian tengah punggung bukit Kuril, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Terpisah, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers Hari Selasa, Pemerintah akan memantau dengan cermat aktivitas militer Rusia, menambahkan, yang meningkat di wilayah timur jauh bersamaan dengan invasi Moskow ke Ukraina.

Diketahui, Jepang telah bergabung dengan sekutu Baratnya dalam menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia, setelah mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Sementara, Rusia menarik diri dari pembicaraan perjanjian damai dengan Jepang, membekukan proyek ekonomi bersama terkait Kepulauan Kuril yang disengketakan karena sanksi Jepang atas invasi Rusia ke Ukraina.