Bagikan:

JAKARTA - Kejaksaan Taiwan pada Hari Senin mengumumkan, pihaknya tengah menyelidiki tuduhan adanya upaya perintangan dan bocornya rincian program kapal selam negara itu ke China.

Penasihat Keamanan Presiden Taiwan Laksamana Huang Shu-kuang mengatakan kepada media lokal pekan lalu, bahwa anggota parlemen yang tidak disebutkan namanya, telah mempersulit program tersebut untuk membeli peralatan penting, serta seorang kontraktor yang gagal mendapatkan penawaran meneruskan informasi tersebut ke China.

Kantor Kejaksaan Agung Taiwan, dalam pernyataan singkatnya, mengatakan tuduhan Huang telah menarik “perhatian besar” mengingat implikasinya terhadap keamanan dan pertahanan nasional, seperti dikutip dari Reuters 3 Oktober.

Dikatakan, pihaknya telah menginstruksikan jaksa untuk "menyelidiki kasus ini sesegera mungkin untuk menjaga keamanan nasional".

Kendati demikian, pernyataan itu tidak memberikan rincian atau nama.

Taiwan meluncurkan kapal selam pertamanya yang dikembangkan di dalam negeri pada Hari Kamis pekan lalu, sebuah langkah besar dalam sebuah proyek yang bertujuan untuk memperkuat pertahanan dan pencegahan pulau tersebut terhadap angkatan laut Tiongkok, meskipun kapal tersebut baru akan bertugas dua tahun mendatang.

Kapal selam jenis diesel-listrik tersebut secara resmi diberi nama 'Narwhal' dalam Bahasa Inggris dan 'Hai Kun' dalam bahasa Mandarin, yang secara bebas dapat diterjemahkan sebagai 'monster laut', seperti dikutip dari CNN.

"Kapal selam ini merupakan realisasi penting dari komitmen konkret kami dalam membela negara kami. Ini juga merupakan perlengkapan penting bagi angkatan laut kita dalam mengembangkan strategi perang asimetris," jelas Presiden Taiwan Tsai Ing-wen saat peluncuran.

Menelan anggaran hingga 49,36 miliar dolar Taiwan atau sekitar 1,53 miliar dolar AS, kapal selam tersebut akan menggunakan sistem tempur buatan Lockheed Martin Corp., serta torpedo kelas berat Mark 48 buatan AS. Rencananya, kapal tersebut akan memasuki uji coba laut bulan depan sebelum dikirim ke angkatan laut pada akhir tahun 2024.

Diketahui, Taiwan, yang dianggap Tiongkok sebagai wilayahnya sendiri, telah menjadikan program kapal selam buatan dalam negeri sebagai bagian penting dari proyek modernisasi angkatan bersenjatanya, ketika Beijing hampir setiap hari mengadakan latihan militer untuk menegaskan klaim kedaulatannya.