JAKARTA - Peristiwa kebakaran yang mematikan di gedung pernikahan di Irak yang menewaskan lebih dari 100 orang, disebabkan oleh kelalaian besar dan kurangnya langkah pengamanan, menurut penyelidikan pemerintah.
Dalam konferensi pers hasil penyelidikan yang dilakukan, Menteri Dalam Negeri Abdul Amir al-Shammari mengatakan, pemilik aula dan tiga anggota staf lainnya telah mengizinkan 900 orang memadati pesta tersebut, sementara kapasitas aula itu dirancang hanya untuk menampung maksimal 400 orang.
"Kebakaran itu kecelakaan yang tidak disengaja, terjadi karena kelalaian besar," menurut hasil penyelidikan, melansir Reuters 2 Oktober.
"Penggunaan dekorasi yang mudah terbakar membantu api menyebar dengan cepat dan mengubah ruangan menjadi bola api," ujar Menteri Shammari
Kobaran api menjebak orang-orang di dalam aula pernikahan, menyebabkan tim penyelamat kesulitan menjangkau mereka karena pintu keluarnya sedikit dan kecil, kata Shammari.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 150 orang terluka dalam kebakaran yang terjadi di Kota Hamdaniya yang juga dikenal sebagai Qaraqosh.
Menteri Dalam Negeri menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 107 orang, mengatakan panel investigasi telah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan keuangan kepada keluarga korban tewas dan terluka.
BACA JUGA:
Selain itu, hasil penyelidikan yang dilakukan juga merekomendasikan tindakan hukum terhadap pejabat lokal.
Pekan lalu, Perdana Menteri Mohammed Shia Al-Sudani berjanji akan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab, saat mengunjungi korban kebakaran di dua rumah sakit setempat pada Hari Kamis.