Permukiman Padat Penduduk dengan Material Bangunan Semi Permanen Berpotensi Terjadinya Kebakaran Hebat
Petugas pemadam kebakaran melakukan pemadaman api di permukiman padat penduduk/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Peristiwa kebakaran kerap terjadi di permukiman padat penduduk dengan material bangunan semi permanen. Berdasarkan laporan peristiwa kebakaran yang terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya, penyebab kebakaran di permukiman bangunan semi permanen itu dikarenakan faktor kelalaian manusia ditambah material bangunan mudah terbakar.

Kepala Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal menjelaskan, penyebab terjadinya kebakaran hebat dikarenakan terjadinya korsleting listrik dan kebocoran tabung gas. Ditambah material bangunan yang mudah terbakar di sekelilingnya.

"Biasanya kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Warga harus menjaga pemakaian listrik dalam arti colokan itu tidak bertumpuk. Tidak menggunakan kabel listrik yang bukan standar SNI," kata Asril kepada VOI, Kamis, 9 Februari.

Seperti peristiwa kebakaran di yang terjadi di Jalan Pembangunan 5, RT 02/03, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Februari. Tiga petak rumah semi permanen ludes terbakar. Penyebabnya adalah korsleting listrik.

Asril melanjutkan, berdasarkan laporan selain akibat korsleting listrik, kebakaran juga biasanya disebabkan dari kebocoran tabung gas. Dua faktor penyebab kebakaran itu kerap terjadi lantaran penghuni rumah lalai, tidak ruti melakukan pengecekan secara berkala.

"Kebakaran juga disebabkan dari gas kompor, masyarakat harus rajin melihat gas kompor itu. Rata - rata masak ditinggal, tapi kompor masih nyalah," ucapnya.

Asril menghimbau, untuk mengantisipasi kebakaran, masyarakat juga harus turut menjaga dengan memelihara penggunaan listrik.

"Hati - hati jangan sampai colokan itu banyak, kabel juga harus standar SNI, jangan tinggalkan kompor menyala saat berpergian, jangan sembarangan buang puntung rokok karena bisa sebabkan kebakaran," katanya.

Sebagai upaya antisipasi kebakaran, petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat juga rutin melakukan sosialisasi secara keliling di permukiman warga.

"Setiap sore, Sudin Gulkarmat Jakpus melakukan woro-woro artinya petugas pemadam mutar menggunakan motor atau mobil melakukan kegiatan sosialisasi mengingatkan kepada warga terkait antisipasi kebakaran. Bahkan terkadang, petugas sambil solat Azhar mengingatkan itu melalui toa (speaker) masjid dan musala," pungkasnya.