JAKARTA - Polisi Thailand berhasil menangkap remaja berusia 14 tahun, tersangka penembakan di sebuah mal mewah di Bangkok, Thailand yang menewaskan tiga orang dan melukai empat lainnya pada Hari Selasa.
Kekacauan meletus setelah laporan adanya tembakan pada sore hari menjelang jam sibuk berbelanja di mal Siam Paragon, salah satu tempat perbelanjaan dan rekreasi paling populer di ibu kota Thailand tersebut, sekaligus daya tarik bagi wisatawan asing.
Polisi mengatakan, seorang remaja berusia 14 tahun yang dicurigai sebagai pelaku penembakan telah ditangkap dan sedang diinterogasi, melansir Reuters 3 Oktober.
Sementara, layanan darurat membagikan gambar seorang petugas polisi menangkap dan memborgol seseorang yang berbaring telungkup di tanah dan seorang petugas lainnya mengambil pistol dari lantai.
Sebelumnya, ratusan orang, termasuk anak-anak terlihat keluar dari mal di jantung komersial Bangkok itu saat turun hujan lebat, menurut video di media sosial.
"Itu terjadi hanya dalam beberapa menit. Kami melihat semua orang berlari, berlari, berlari, kami tidak mengerti apa yang terjadi," kata Shir Yahav (26) asal Israel yang berada di toko desainer saat penembakan terjadi.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut.
"Saya mengetahui peristiwa penembakan di Siam Paragon. Saya paling mengkhawatirkan keselamatan masyarakat," tulisnya di media sosial X.
Sementara itu, pihak mal mengatakan mereka segera mengevakuasi pembeli dan staf, menekankan keselamatan adalah yang paling penting.
"Siam Paragon ingin menyampaikan permintaan maaf kami yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak terduga ini," bunyi pernyataan pihak mal. katanya dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:
"Pihak berwenang telah mampu mengendalikan situasi dan menangkap pelakunya," sambung pernyataan itu.
Diketahui, Kekerasan senjata dan kepemilikan senjata bukanlah hal yang jarang terjadi di Thailand. Insiden ini terjadi setahun setelah seorang mantan polisi membunuh 36 orang, termasuk dirinya dan 22 anak-anak, di sebuah taman kanak-kanak dalam serangan senjata dan pisau yang berlangsung selama berjam-jam.
Pada tahun 2020, seorang tentara menembak dan membunuh sedikitnya 29 orang dan melukai 57 lainnya dalam amukan yang terjadi di empat lokasi di sekitar Kota Nakhon Ratchasima.