Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Umum Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menawarkan layanan komprehensif bagi mereka yang melakukan Itikaf di Dua Masjid Suci selama sepuluh hari terakhir Bulan Ramadan.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, otoritas telah menyediakan tempat yang sesuai dan nyaman untuk setiap individu, sambil mengatur dan menomori lokasi itikaf.

Jemaah juga tidak perlu mengkhawatirkan soal makanan, lantaran pihak otoritas menawarkan berbagai makanan untuk berbuka puasa, makan malam dan sahur, dikutip dari Saudi Press Agency (SPA) 21 Maret.

Fasilitas tambahan termasuk kebutuhan pokok untuk kenyamanan dan tidur, barang-barang perawatan pribadi, penyimpanan bagasi, layanan binatu hingga dukungan kehilangan dan penemuan.

Pihak otoritas mengatakan berupaya untuk memberikan layanan terbaik kepada para jemaah Itikaf, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan mudah, sesuai dengan rencana operasional untuk Ramadan tahun ini.

Diberitakan sebelumnya, Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi siap menyambut jemaah yang ingin melakukan Itikaf di 10 malam terakhir Bulan Suci Ramadan yang dimulai pada Kamis malam atau malam ke-21 Ramadan 1446 Hijriyah.

Kepresidenan Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi meningkatkan lokasi salat Itikaf di Dua Masjid Suci dengan menawarkan serangkaian pelajaran ilmiah dan bimbingan yang memperkaya, lingkaran studi Al-Qur'an, hingga mendistribusikan salinan Al-Qur'an Suci dan pamflet bimbingan.

Kepresidenan memberikan perhatian besar untuk memperkaya pengalaman mereka yang menjalankan salat Itikaf di Dua Masjid Suci dan mempersiapkan suasana khusyuk di ruang salat.

Pihak otoritas membuka pendaftaran online bagi jemaah yang ingin melakukan Itikaf di Masjidl Haram, Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah pada Bulan Suci Ramadan tahun ini mulai 5 Maret lalu.

Pihak Berwenang Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengimbau mereka yang ingin melaksanakan ibadah tersebut untuk memilih masjid, mengajukan pendaftaran, menonton video edukasi untuk membiasakan diri dengan ibadah tersebut, dan meninjau persyaratan yang harus dipenuhi selama periode itikaf, yang berlangsung dari tanggal 20 Ramadan hingga akhir Salat Isya pada malam sebelum Idulfitri, dikutip dari Arab News.

Pemohon harus berusia minimal 18 tahun dan merupakan warga negara Kerajaan Arab Saudi, atau memiliki status kependudukan yang sah. Izin itikaf gratis dan permintaan pendaftaran dapat diajukan di eserv.wmn.gov.sa.

Itikaf adalah tindakan berdiam diri di masjid selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Selama melakukannya, orang-orang mengabdikan diri untuk beribadah kepada Allah SWT selama apa yang dianggap umat Muslim sebagai 10 malam terbaik dalam setahun.

Diketahui, badan-badan pemerintah di Makkah, Arab Saudi meningkatkan pelayanan terbaik bagi jemaah, termasuk jemaah umrah, dengan perkiraan ada lonjakan jemaah dari dalam dan luar negeri selama Bulan Ramadan.