Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ebrahim Raisi mengatakan pada Hari Selasa, Iran akan membalas serangan udara yang dicurigai dilakukan Israel terhadap konsulatnya dan menewaskan tujuh pajabat militer negara itu di ibu kota Suriah, Damaskus.

"Setelah gagal menghancurkan keinginan front perlawanan, rezim Zionis (Israel) telah menempatkan pembunuhan membabi buta kembali ke dalam agendanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Rezim Zionis harus tahu bahwa mereka tidak akan pernah mencapai tujuannya dan kejahatan pengecut ini tidak akan luput dari pertanggungjawaban," kata Presiden Raisi, menurut media pemerintah, melansir Reuters 2 April.

Israel diketahui sejak lama menargetkan instalasi militer Iran di Suriah dan proksi-proksi mereka. Namun, serangan pada Hari Senin adalah yang pertama kalinya yang tampaknya menghantam kompleks Kedutaan Besar Iran di Suriah.

Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengumumkan setelah pertemuan dengan Presiden Raisi pada Hari Senin, "keputusan yang tepat" telah diambil sebagai tanggapan atas serangan tersebut, lapor IRNA.

Diketahui, serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh pejabat militer Iran, termasuk Brigjen Mohammed Reza Zahedi, seorang pejebat tinggi di Garda Revolusi Iran (IRGC) serta komandan senior Mohammad Hadi Haji Rahimi.

Militer Israel mengatakan mereka tidak mengomentari laporan asing. Namun juru bicaranya mengatakan kepada CNN, konsulat tersebut adalah "bangunan militer Pasukan Quds yang menyamar sebagai bangunan sipil."