JAKARTA – Hasil survei terbaru dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengungkapkan bahwa mayoritas publik menilai Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) cocok bergabung dengan Partai Gerindra setelah tidak lagi menjadi anggota PDIP.
Kedekatan Jokowi dengan Presiden Prabowo Subianto menjadi faktor kunci yang dianggap dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Wakil Direktur LPI, Ali Ramadhan, menyampaikan temuan ini dalam acara peluncuran hasil survei bertajuk "Evaluasi Kabinet Merah Putih Akhir Tahun 2024 dan Proyeksi Tahun 2025" yang berlangsung di Jakarta Pusat pada Jumat 20 Desember.
"Mayoritas publik menginginkan Pak Jokowi bergabung dengan Partai Gerindra karena kedekatannya dengan Pak Prabowo, kesinambungan pembangunan, dan kesamaan ideologi," ujar Ali.
Survei menunjukkan bahwa sebanyak 37,84% responden menginginkan Jokowi bergabung dengan Partai Gerindra. Posisi selanjutnya ditempati Partai Golkar dengan 23,48%, diikuti oleh PKB (8,15%), PAN (6,58%), Partai Demokrat (5,53%), dan PKS (2,52%). Sementara itu, sisanya menjawab tidak tahu atau tidak memberikan tanggapan.
Hasil survei juga mengungkap bahwa 65,32% responden setuju jika Jokowi bergabung dengan partai politik setelah purnatugas dan keluar dari PDIP. Sebanyak 31,28% tidak setuju, sedangkan sisanya tidak menjawab.
"Mereka yang setuju beralasan bahwa dukungan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka perlu terus dikonsolidasikan. Alasan ini dipilih oleh 37,42% responden," ungkap Ali.
Beberapa alasan lain yang disampaikan oleh responden dapat memperkokoh dukungan politik (23,27%), memperkuat arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045 (21,45%), Jokowi masih memiliki modal sosial-politik yang kuat (13,27%).
"Sisanya menjawab tidak tahu atau tidak memberikan pendapat," tambah Ali.
BACA JUGA:
Survei LPI dilakukan pada 12–19 Desember 2024 dengan melibatkan 700 responden dari 20 provinsi besar di Indonesia. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dan wawancara daring, dengan margin of error ±3,69% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden yang dilibatkan merupakan kelompok kelas menengah intelektual dengan pendidikan tinggi (S1, S2, S3) yang secara aktif mengikuti perkembangan sosial-politik selama tahun 2024.
Hasil survei ini menunjukkan potensi dukungan yang besar jika Jokowi memilih untuk berlabuh ke Gerindra setelah masa baktinya sebagai presiden.