JAKARTA - Amerika Serikat akan mulai menempatkan rudal jarak jauhnya di Jerman pada tahun 2026 mendatang, sebagai bagian dari komitmen terhadap pertahanan NATO dan Eropa, kata kedua negara dalam sebuah pernyataan.
"Penempatan episodik" Amerika Serikat merupakan persiapan untuk penempatan jangka panjang dari kemampuan tersebut yang akan mencakup SM-6, rudal jelajah Tomahawk, dan senjata hipersonik yang sedang dikembangkan yang memiliki jangkauan lebih jauh daripada kemampuan saat ini di Eropa, kata kedua negara Hari Rabu, melansir Reuters 11 Juli.
Diketahui, rudal berbasis darat dengan jangkauan melebihi 500 kilometer dilarang hingga 2019, berdasarkan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) yang ditandatangani oleh Mikhail Gorbachev dari Uni Soviet dan mantan Presiden AS Ronald Reagan pada tahun 1987.
Perjanjian ini menandai pertama kalinya kedua negara adidaya tersebut sepakat untuk mengurangi persenjataan nuklir mereka dan menghilangkan seluruh kategori senjata.
Sejalan dengan para penandatangan, Jerman, Hongaria, Polandia, dan Republik Ceko menghancurkan rudal mereka pada tahun 1990-an, yang kemudian diikuti oleh Slowakia dan Bulgaria.
Belakangan, Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian INF pada tahun 2019, mengatakan Moskow melanggar perjanjian tersebut, dengan alasan pengembangan rudal jelajah darat 9M729 oleh Rusia yang dikenal di NATO sebagai SSC-8.
BACA JUGA:
Kremlin berulang kali membantah tuduhan tersebut dan kemudian memberlakukan moratorium atas pengembangan rudalnya sendiri yang sebelumnya dilarang oleh perjanjian INF, rudal balistik dan jelajah berbasis darat dengan jangkauan 500 km hingga 5.500 km.
Pada akhir Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Moskow akan melanjutkan produksi rudal berkemampuan nuklir jarak menengah dan pendek setelah Amerika Serikat membawa rudal serupa ke Eropa dan Asia.
Presiden Putin mengatakan, Rusia telah berjanji untuk tidak menyebarkan rudal tersebut, tetapi Amerika Serikat telah melanjutkan produksinya, membawanya ke Denmark untuk latihan dan juga membawanya ke Filipina.