JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengesahkan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran dalam sebuah acara di Imam Khomeini Hosseiniyeh, Teheran, Hari Minggu.
Pengesahan Pezeshkian sebagai presiden ke-9 Republik Islam Iran itu berdasarkan Pasal 110 Konstitusi.
"Saya mengesahkan Yang Mulia Dr. Masoud Pezeshkian sebagai presiden Republik Islam Iran," bunyi dekret oleh Ayatollah Khamenei yang dibacakan oleh kepala kantornya, melansir IRNA 28 Juli.
Khamenei dalam dekretnya memuji pemilihan presiden ke-14 sebagai salah satu kehormatan negara itu, berterima kasih kepada rakyat dan pejabat Iran karena telah menyelenggarakan pemungutan suara dalam lingkungan yang tenang.
Sementara, Presiden Pezeshkian pada gilirannya berterima kasih kepada Pemimpin Tertinggi Iran. Ia juga mengatakan telah diberi tanggung jawab yang berat karena bangsa Iran telah memilihnya.
"Mematuhi hukum adalah satu-satunya cara yang membantu pemerintah menyelesaikan masalah dan memenuhi harapan rakyat," katanya.
Presiden menambahkan, interaksi antara pemerintah dan rakyat juga membantu negara berkembang, seraya mencatat pemerintahannya bermaksud untuk mencapai tujuan tersebut dengan tetap berkomitmen pada kebijakan umum yang diumumkan oleh Pemimpin Tertinggi.
Persatuan dan mematuhi nilai-nilai agama juga merupakan faktor kunci lainnya, katanya, sambil berjanji bahwa pemerintahannya akan melayani rakyat semampunya dan akan "tidak mengambil jalan lain selain jalan keadilan dan kejujuran"
BACA JUGA:
Pezeshkian terpilih sebagai presiden dalam pemilihan putaran kedua yang diadakan pada tanggal 5 Juli, usai mengalahkan Saeed Jalili. Pemilihan putaran kedua diadakan seminggu setelah putaran pertama pemilihan presiden, menyusul wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter di Iran barat pada tanggal 19 Mei.
Rencananya, pelantikan Pezeshkian akan dilaksanakan pada Hari Selasa, 30 Juli, dengan partisipasi sejumlah pejabat tinggi Iran dan delegasi dari 70 negara.