Bagikan:

JAKARTA - Inggris kembali menyetujui pengiriman bantuan militer untuk Ukraina, saat Presiden Volodymyr Zelensky berkunjung ke negara itu, setelah sebelumnya juga menyetujui bantuan militer lainnya pekan lalu.

"Konflik berada pada momen yang sangat penting," ujar Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, saat menerima kunjungan Presiden Zelensky Hari Senin, dikutip dari Reuters 16 Mei.

"Inggris akan tetap teguh dalam mendukung Ukraina dan rakyatnya untuk mempertahankan diri...penting bagi Kremlin untuk juga mengetahui bahwa kami tidak akan pergi. Kami di sini untuk jangka panjang," urai PM Sunak.

Inggris sering menjadi negara pertama yang menawarkan kemampuan baru kepada Ukraina, untuk kemudian diikuti oleh tawaran serupa dari sekutu lainnya. Misalnya saja tank tempur utama (MBT), di mana Inggris menjadi negara pertama yang memenuhi keinginan Ukraina untuk memiliki tank yang mumpuni menghadapi Rusia pada Januari lalu.

Pekan lalu, London juga menjadi yang pertama mengumumkan akan mengirimkan rudal jelajah Storm Shadow yang diluncurkan dari udara ke Ukraina, dengan jangkauan yang jauh lebih jauh daripada senjata Barat yang dikirim sebelumnya, melanggar tabu terhadap senjata yang dapat menyerang jauh di belakang garis Rusia.

Kemarin, Inggris mengumumkan akan mengirimkan ratusan drone serang jarak jauh dengan jangkauan lebih dari 200 km ke Ukraina.

"Hari ini Perdana Menteri akan mengonfirmasi penyediaan lebih lanjut ratusan rudal pertahanan udara Inggris, serta sistem pesawat tak berawak lebih lanjut termasuk ratusan drone serang jarak jauh dengan jangkauan lebih dari 200 km," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

"Ini semua akan dikirimkan dalam beberapa bulan mendatang saat Ukraina bersiap untuk mengintensifkan perlawanannya terhadap invasi Rusia yang sedang berlangsung," lanjut pernyataan itu.

PM Sunak diketahui menerima Presiden Zelensky dii kediaman pemimpin Inggris di Chequers, di mana keduanya juga mendiskusikan permintaan Ukraina akan jet-jet tempur Barat.

Terpisah, Kremlin pada Hari Senin mengatakan Rusia mengambil pandangan "sangat negatif" terhadap keputusan Inggris untuk memasok Ukraina dengan lebih banyak perangkat keras militer, tetapi tidak percaya bantuan London akan mengubah jalannya konflik.