JAKARTA - Tanpa banyak yang tahu, tiba-tiba PM Inggris yang baru Rishi Sunak sudah ada di Kyiv, Ukraina menemui Presiden Volodymyr Zelensky.
Ini adalah kedatangan Sunak yang pertama dan sekaligus sebagai kunjungan mendadak. Mengikuti jejak Boris Johnson dan Liz Truss, Sunak memang gencar bersuara mengecam Rusia dan mendukung total perjuangan Ukraina.
Sebagai PM Inggris yang baru, Sunak dengan efektif menggunakan panggung KTT G20 di Bali untuk menegaskan kebenciannya terhadap invasi Rusia. Momen itu juga dipakai Sunak untuk bergabung dengan sekutu dan pemimpin barat lainnya mengutuk perang di Ukraina.
Sunak di Kyiv juga membawa kabar gembira. Mengumumkan paket bantuan pertahanan senilai £50 juta yang terdiri dari 125 senjata anti-pesawat dan teknologi untuk membantu Ukraina melawan drone yang dipasok Iran, termasuk radar dan teknologi anti-drone.
"Saya di sini hari ini untuk mengatakan Inggris dan sekutu kami akan terus mendukung Ukraina, karena berjuang untuk mengakhiri perang biadab ini dan mewujudkan perdamaian yang adil," kata Sunak dikutip dari The Guardian, Sabtu 19 November.
Britain knows what it means to fight for freedom.
We are with you all the way @ZelenskyyUa 🇺🇦🇬🇧
Британія знає, що означає боротися за свободу.
Ми з вами до кінця @ZelenskyyUa 🇺🇦🇬🇧 pic.twitter.com/HsL8s4Ibqa
— Rishi Sunak (@RishiSunak) November 19, 2022
“Sementara angkatan bersenjata Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia di darat, warga sipil dibombardir secara brutal dari udara. Kami hari ini menyediakan pertahanan udara baru, termasuk senjata anti-pesawat, peralatan radar dan anti-drone, dan meningkatkan dukungan kemanusiaan untuk menghadapi musim dingin yang dingin dan keras di depan," lanjutnya.
“Sungguh memalukan berada di Kyiv hari ini dan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mereka yang melakukan banyak hal, dan membayar harga yang sangat tinggi," sambung dia lagi.
BACA JUGA:
Situasi di Kyiv dan beberapa daerah lain di Ukraina memang dalam kondisi genting. Mereka defisit sumber listrik setelah Rusia melakukan serangan sporadis terhadap infrastruktur-infrastruktur energi yang penting.
Kondisi semakin gawat ketika musim dingin sudah ada di depan mata. Kedatangan Sunak ke sini pun disambut hujan tipis salju. Beberapa butir salju terlihat jatuh di kepala dua pemimpin itu.
Kepala perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina mendesak warga Ukraina untuk mempertimbangkan meninggalkan negara mereka untuk membantu menghemat energi.
Moskow, telah berusaha untuk menghancurkan sistem energi negara tersebut dengan serangkaian pemogokan massal terhadap infrastruktur listrik dan termal. Tidak ada sistem energi yang pernah mengalami serangan udara yang begitu kuat sehingga mengancam periode pemadaman yang begitu lama.
Saat suhu turun di bawah titik beku dan salju pertama musim ini menyapu jalan-jalan Kyiv minggu ini, orang-orang di seluruh Ukraina mulai khawatir tentang cara memanaskan rumah mereka akibat pemadaman listrik yang disebabkan oleh pengeboman Rusia sementara para pejabat berjuang untuk memulihkan listrik secara nasional.