JAKARTA - Upaya diplomatik untuk mengakhiri perang Ukraina harus dihidupkan kembali, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan kepada timpalannya dari Rusia Vladimir Putin melalui telepon pada hari Jumat.
Presiden Erdoğan dan Putin berbicara tentang perkembangan terbaru mengenai kesepakatan, masalah bilateral dan masalah regional, kata Direktorat Komunikasi Kepresidenan dalam sebuah pernyataan, melansir Daily Sabah 18 November.
Lebih jauh diterangkan, Presiden Erdogan mengatakan kepada Presiden Putin, pertemuan antara dinas intelijen Amerika dan Rusia penting untuk mencegah eskalasi yang "tak terkendali" di lapangan.
Dia mengatakan prakarsa semacam itu dapat memainkan "peran kunci" dalam mencegah eskalasi tak terkendali di wilayah tersebut, mengacu pada insiden rudal Selasa di Polandia.
Mengenai konflik Ukraina, pemimpin Turki mengatakan kepada Presiden Putin, memperpanjang perang hanya akan meningkatkan risiko dan menyerukan agar upaya diplomatik dihidupkan kembali.
Dia juga berterima kasih kepada Presiden Putin atas "sikap konstruktifnya", terkait perpanjangan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.
BACA JUGA:
Dalam diskusi mereka, Presiden Erdogan juga menyambut baik usulan Presiden Putin untuk mendirikan pusat gas alam di Turki, kata pernyataan itu.
Dia mengatakan, "tim teknis dan hukum" akan mengevaluasi proposal tersebut paling awal untuk memajukan rencana tersebut, tambahnya.