Bagikan:

JAKARTA - Turki akan melanjutkan upayanya untuk menyatukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, untuk meluncurkan negosiasi diplomatik guna mengakhiri perang di Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Mevlüt Cavuşoğlu, Senin.

Menlu Çavuşoğlu tengah dalam kunjungan ke Jepang, untuk menghadiri pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

"Perang tidak memiliki pemenang. Untuk mengakhiri perang ini, kemungkinan besar akan kembali lagi ke meja perundingan setelah kedua belah pihak menyadari hal ini," ujarnya, melansir Daily Sabah 26 September.

"Harus ada perdamaian yang adil, terutama untuk Ukraina. Wilayah yang diduduki adalah wilayah Ukraina," sambungnya menggarisbawahi.

"Para pemimpin yang ingin perang berlanjut juga perlu dibujuk. Sebagai Turki, kami tidak kehilangan harapan, kami akan melanjutkan upaya kami. Presiden kami (Recep Tayyip Erdoğan) akan melanjutkan kontaknya dengan Putin dan Zelensky. Tujuan kami adalah untuk menyatukan kedua pemimpin untuk memastikan bahwa keputusan dibuat di tingkat para pemimpin. Seluruh dunia membayar harga perang," tandasnya.

Diketahui, pekan lalu Presiden menegaskan, Turki menyatakan komitmennya terhadap integritas teritorial, kedaulatan, dan persatuan politik Ukraina sejak aneksasi Krimea pada tahun 2014.

Turki yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan Ukraina, berusaha untuk menyeimbangkan hubungan melalui perang, menolak sanksi Barat terhadap Moskow sementara juga mengkritik invasi Rusia dan memasok Kyiv dengan drone bersenjata.

"Kami akan melanjutkan upaya kami untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di masa depan. Misalnya, begitu kami kembali, kami akan memanggil para pemimpin lagi dan melanjutkan diplomasi telepon kami dengan mereka," jelas Presiden Erdogan.