Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria bersenjata dengan lambang swastika di kausnya menewaskan 13 orang, termasuk tujuh anak-anak, dan melukai lebih dari 20 di sebuah sekolah di Rusia pada Senin sebelum bunuh diri.

Komite Investigasi Rusia, yang menangani kejahatan besar, mengatakan sedang menyelidiki dugaan jaringan neo-Nazi penyerang.

Tersangka pelaku penembakan diketahui bernama Artem Kazantsev, seorang pria berusia awal tiga puluhan, lulusan dari sekolah itu.

"Saat ini penyelidik sedang melakukan penggeledahan di kediamannya dan mempelajari kepribadian penyerang, pandangannya dan lingkungan sekitarnya," kata komite itu dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 26 September.

"Pemeriksaan sedang dilakukan untuk fanatismenya pada pandangan neo-fasis dan ideologi Nazi," sambung komite.

Penyelidik merilis video pendek yang menunjukkan tubuh pria itu tergeletak di lantai ruang kelas, dengan perabotan terbalik dan kertas berserakan di lantai yang berlumuran darah.

Dia berpakaian serba hitam, dengan swastika merah melingkar di t-shirtnya.

"Saat ini, petugas polisi telah menemukan mayat pria yang mulai menembak. Menurut informasi yang tersedia, dia bunuh diri," terang layanan pers Kementerian Dalam Negeri Wilayah Udmurt, seperti mengutip TASS.

Komite mengatakan enam korban dewasa termasuk guru dan penjaga keamanan. Dikatakan 21 orang, termasuk 14 anak-anak, terluka.

TASS mengutip penyelidik mengatakan, penyerang dipersenjatai dengan dua pistol dan sejumlah besar amunisi.

Diketahui, Rusia telah mengalami beberapa penembakan di sekolah dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei 2021, seorang pria bersenjata remaja membunuh tujuh anak dan dua orang dewasa di Kota Kazan.

April lalu, seorang pria bersenjata membunuh dua anak dan seorang guru di sebuah taman kanak-kanak di wilayah Ulyanovsk tengah sebelum melakukan bunuh diri.