Militer Ukraina Puji Keberhasilan Pasukannya Melancarkan Serangan Balasan Pertama di Bakhmut
Militer Ukraina di Bakhmut. (Twitter/@DefenceU/Viktor Borinets)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Ukraina pada Hari Senin memuji kemajuan baru-baru ini di sekitar Bakhmut, sebagai serangan balasan pertama yang berhasil dalam pertempuran melawan pasukan Rusia yang berjuang untuk menguasai kota di bagian timur.

Kendati demikian, Kyiv juga mengatakan bahwa situasi di Bakhmut masih sulit. Mereka memperingatkan, Moskow tidak mengubah tujuannya untuk merebut kota tersebut dan mengirimkan pasukan penyerang ke pinggiran Bakhmut.

Militer Ukraina mengatakan minggu lalu, mereka memukul mundur pasukan Rusia kembali ke dalam dan di sekitar Bakhmut setelah berbulan-bulan pertempuran sengit. Moskow mengakui bahwa pasukannya telah mundur ke utara kota.

"Kemajuan pasukan kami di sepanjang arah Bakhmut adalah keberhasilan pertama dari tindakan ofensif untuk mempertahankan Bakhmut," ujar Komandan Pasukan Darat Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi dalam sebuah pernyataan yang diunggah di aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 15 Mei.

"Beberapa hari terakhir telah menunjukkan, bahwa kami dapat bergerak maju dan menghancurkan musuh bahkan dalam kondisi yang sangat sulit," ujarnya.

"Kami bertempur dengan sumber daya yang lebih sedikit daripada musuh. Pada saat yang sama, kami mampu menghancurkan rencananya," tukasnya.

Diketahui, Kyiv belakangan diperkirakan akan segera meluncurkan serangan balasan besar untuk mencoba merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.

Tetapi, para pejabat Ukraina telah mengindikasikan bahwa keuntungan di sekitar Bakhmut tidak menandakan bahwa serangan balasan yang lebih luas telah dimulai.

Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan, pertempuran sengit masih berlanjut di dalam dan di sekitar Bakhmut, bahwa "semuanya" sulit di sana.

"Rusia tidak mengubah tujuan mereka. Mereka mengirim pasukan penyerang ke pinggiran Bakhmut," tulis Maliar di Telegram. 

Diketahui, Moskow yang meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina hampir 15 bulan yang lalu, melihat Bakhmut sebagai batu loncatan untuk menyerang kota-kota lain di Ukraina.

Sementara, Kyiv telah mengatakan sebelumnya, dengan mempertahankan Bakhmut, militer mereka dapat mempersiapkan serangan balik yang diharapkan.