Rusia Akui Dua Komandannya Tewas saat Ukraina Lancarkan Serangan di Bakhmut
Kondisi Bakhmut, Ukraina. (Wikimedia Commons/State Border Guard Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Hari Minggu, dua komandan militernya tewas di Ukraina timur, ketika pasukan Kyiv memperbarui upaya untuk menerobos pertahanan Moskow di Kota Bakhmut yang diperebutkan.

Dalam sebuah briefing harian, kementerian tersebut mengatakan, Komandan Vyacheslav Makarov dari Brigade Senapan Bermotor ke-4 dan Wakil Komandan Yevgeny Brovko dari unit yang berbeda, tewas saat mencoba menghalau serangan-serangan Ukraina.

Dikatakan, Makarov telah memimpin pasukan dari garis depan, sementara Brovko disebut "tewas secara heroik, menderita banyak luka pecahan peluru".

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Ruisa jarang mengumumkan kematian komando militer dalam briefing hariannya.

Kementerian itu juga mengatakan, pasukan Ukraina melancarkan serangan di bagian utara dan selatan Bakhmut selama 24 jam terakhir. Tetapi, mereka tidak berhasil menembus pertahanan Rusia.

"Semua serangan oleh unit-unit angkatan bersenjata Ukraina telah ditangkis," sebut pihak kementerian, melansir Reuters 15 Mei.

Sementara itu, Yevgeny Prigozhin, kepala pasukan tentara bayaran Wagner yang menjadi ujung tombak serangan Rusia ke Bakhmut mengatakan, pasukannya telah maju hingga 130 meter (400 kaki) selama 24 jam terakhir.

Prigozhin, dalam sebuah pernyataan audio di Telegram mengatakan, pasukannya telah menguasai 28 gedung bertingkat di distrik barat Bakhmut, di mana pasukan Ukraina masih beroperasi. Sedangkan pasukan Ukraina, katanya, menguasai 20 gedung dan area seluas 1,69 km persegi (0,65 mil persegi).

Terpisah, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengonfirmasi pada Hari Minggu, pasukan Ukraina "terus bergerak maju di sektor Bakhmut di pinggiran kota."

"Unit kami merebut lebih dari sepuluh posisi musuh di utara dan selatan Bakhmut, membersihkan area hutan yang luas di dekat Ivanivske. Tentara musuh dari berbagai unit berhasil ditangkap," urainya di aplikasi pesan Telegram.

Diketahui, baik pasukan Ukraina maupun Rusia belum mampu menguasai kota itu sepenuhnya, meskipun telah terjadi pertempuran sengit selama berbulan-bulan yang menyebabkan kerugian besar bagi kedua belah pihak.

Pekan lalu, Moskow mengakui pada Hari Jumat jika pasukannya telah mundur ke utara Bakhmut di tengah gelombang serangan Ukraina, tetapi Kyiv telah menepis dugaan bahwa serangan balasan besar yang telah lama direncanakan telah dimulai secara resmi.