JAKARTA - Komandan Angkatan Darat Ukraina mengatakan pada Hari Senin, pasukannya terus menghalau serangan besar-besaran Rusia di kota timur Bakhmut, mengatakan mempertahankan kota tersebut adalah "kebutuhan militer".
Militer Ukraina mengatakan, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi telah bertindak dalam kunjungannya ke garis depan timur untuk menyelesaikan "masalah-masalah yang menghalangi pelaksanaan tugas-tugas tempur yang efektif, mengambil keputusan operasional yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan dalam menghalangi dan menyebabkan kerusakan pada musuh."
Ia tidak memberikan rincian, dan tidak mengatakan kapan kunjungan itu dilakukan, tetapi komentar Syrskyi mengisyaratkan niat Ukraina untuk terus bertempur di Bakhmut, meskipun banyak korban tewas di sana.
"Fase paling intens dari pertempuran di Bakhmut terus berlanjut. Situasinya selalu sulit. Musuh menderita kerugian yang signifikan dalam hal sumber daya manusia, senjata dan peralatan militer namun terus melakukan tindakan ofensif," katanya, melansir Reuters 27 Maret.
Memuji pertahanan pasukan Ukraina dalam kondisi yang sangat sulit, ia mengatakan: "Mempertahankan Bakhmut adalah karena kebutuhan militer. Kami sedang menghitung semua opsi yang memungkinkan untuk perkembangan peristiwa, dan akan bereaksi secara memadai terhadap situasi saat ini".
Pekan lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengunjungi daerah Bakhmut minggu lalu, membagikan medali kepada para prajurit dalam sebuah perjalanan yang meningkatkan moral saat Ukraina bersiap untuk kemungkinan serangan balasan setelah 13 bulan perang.
Presiden Zelensky mengatakan awal bulan ini memperingatkan, Rusia akan memiliki jalan terbuka untuk merebut kota-kota utama di Ukraina timur, jika berhasil menguasai Kota Bakhmut, membela keputusannya untuk mempertahankan pasukan Ukraina di kota yang terkepung, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Wolf Blitzer CNN dari Kyiv
Sementara, Panglima Militer Ukraina Jenderal Valery Zaluzhniy mengatakan pada Hari Sabtu, situasi di sekitar Bakhmut telah "distabilkan".
"Ini taktis bagi kami," kata Presiden Zelensky, bersikeras bahwa petinggi militer Kyiv bersatu dalam memperpanjang pertahanannya atas kota itu setelah berminggu-minggu serangan Rusia meninggalkannya di ambang kejatuhan ke tangan pasukan Moskow.
"Kami memahami bahwa setelah Bakhmut, mereka bisa melangkah lebih jauh. Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Sloviansk, itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk," jelas Presiden Zelensky.
Sementara, Moskow melihat merebut kota itu sebagai hal yang vital untuk menyelesaikan perebutan wilayah industri Donbas di Ukraina timur, salah satu tujuan perang utamanya.
BACA JUGA:
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan perebutan Bakhmut di Ukraina timur sangat penting, untuk melubangi pertahanan Ukraina dan akan memungkinkan pasukan Moskow untuk melakukan operasi ofensif lebih jauh ke dalam negeri Ukraina.
"Pembebasan Artyomovsk berlanjut," kata Shoigu dalam sambutannya di televisi, menggunakan nama lama era Uni Soviet untuk Bakhmut.
"Kota ini merupakan pusat penting untuk mempertahankan pasukan Ukraina di Donbas. Mengambil kendali akan memungkinkan tindakan ofensif lebih lanjut dilakukan jauh ke dalam garis pertahanan Ukraina," ungkap Shoigu.