JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya tidak melihat tanda-tanda pengerahan militer yang tidak biasa oleh China, jelang kunjungan presiden negara itu ke Amerika Serikat dan Amerika Tengah pekan ini.
Rencananya, Presiden Tsai berangkat ke New York pada Hari Rabu untuk singgah dalam perjalanan ke Guatemala dan Belize. Pulangnya, dia akan transit di Los Angeles, di mana dia kemungkinan akan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, sebelum kembali ke Taiwan.
Menjawab pertanyaan anggota parlemen dalam sebuah pertemuan, Wakil Menteri Pertahanan Taiwan Po Horng-huei mengatakan, China memiliki tiga hingga empat kapal perang yang beroperasi di sekitar Taiwan setiap hari, yang telah menjadi "normal baru".
Jika ada perubahan dalam pengerahan militer China, Taiwan harus siap menghadapi skenario terburuk, katanya.
"Sejauh ini tidak ada tanda-tanda pengerahan militer khusus," kata Po, melansir Reuters 27 Maret.
Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan tidak ada alasan bagi China untuk bereaksi terhadap kunjungan Presiden Tsai ke Amerika Serikat.
"Tidak ada alasan bagi China untuk bereaksi berlebihan. Tidak ada alasan bagi mereka untuk bereaksi," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby.
"Ini adalah sesuatu ... yang lumrah dan pernah terjadi sebelumnya, kemungkinan besar akan terjadi lagi. Ini bersifat pribadi, tidak resmi," tandasnya.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengatakan, pihaknya sangat menentang setiap kontak antara Amerika Serikat dan Pemerintah Taiwan, menegaskan pihaknya telah membuat "pernyataan keras" kepada Washington tentang persinggahan tersebut.
BACA JUGA:
"Kami kembali memperingatkan pihak berwenang Taiwan, tidak ada jalan keluar untuk kemerdekaan Taiwan, dan setiap ilusi tentang upaya untuk berkolusi dengan kekuatan eksternal untuk mencari kemerdekaan dan provokasi pasti akan gagal," tegas Wang.
Diketahui, Guatemala dan Belize adalah dua dari 14 negara yang memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.
Tahun lalu, China yang geram dengan kunjungan Ketua DPR AS kala itu Nancy Pelosi ke Taipei pada Bulan Agustus, langsung menggelar latihan militer berhari-hari di sekitar Taiwan.