Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Rusia tidak membuat kemajuan berarti, kendati tanpa henti berupaya merebut Kota Bakhmut dan Avdiivka di wilayah timur yang dibom, menurut militer Ukraina.

Kedua kota tersebut bersama dengan komunitas lain di kawasan industri Donetsk terus menerima pukulan terberat dari serangan Rusia, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam.

"Mereka hanya berusaha menguras pasukan kami dengan serangan demi serangan," kata Serhiy Cherevatyi, juru bicara kelompok militer timur, di televisi nasional, melaporkan 70 insiden penembakan di Bakhmut, melansir Reuters 29 Maret.

Militer Ukraina mengatakan para pejuang Ukraina terus menghalau serangan itu, menyebabkan Rusia kehilangan banyak pasukan karena pertempuran.

Para komandan militer Ukraina mengatakan, serangan balasan, yang didukung oleh perangkat keras Barat yang baru saja dikirim, termasuk tank Leopard 2 Jerman, tidak lama lagi akan dilakukan, namun menekankan pentingnya mempertahankan Bakhmut untuk sementara waktu.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Rusia hanya membuat "kemajuan kecil" dalam upaya mengepung Avdiivka, tapi kehilangan banyak kendaraan lapis baja dan tank.

Resimen Tank ke-10 Rusia, yang ikut serta dalam operasi Avdiivka, dibebani oleh masalah disiplin yang buruk dan moral yang buruk, dan "kemungkinan telah kehilangan sebagian besar tank-tanknya", kata kementerian itu.

Terpisah, pemimpin wilayah Donetsk yang berada di bawah Rusia Denis Pushilin mengatakan, sebagian besar pasukan Ukraina telah mundur dari pabrik logam di Bakhmut barat dan pasukan Rusia membuat kemajuan.

"Hal yang penting di sini adalah membersihkan zona industri di pabrik itu sendiri. Bisa dibilang hal itu sudah dilakukan, dengan orang-orang yang tinggal menghabisi para pejuang (Ukraina) di sana yang hanya tersisa dalam kelompok-kelompok kecil," ujar Pushilin kepada TV pemerintah Rusia.

Klaimnya bertentangan dengan pernyataan Ukraina dan Barat bahwa situasi di Bakhmut mulai stabil dan serangan musim dingin Rusia mulai goyah.