Bagikan:

JAKARTA - Mantan bintang National Basketball Association (NBA) Dwight Howard memicu gelombang kritik di media sosial China, karena menyebut Taiwan sebagai sebuah negara dalam video promosi bersama Wakil Presiden Taiwan.

Video yang dirilis pada Hari Rabu tersebut, menunjukkan pemain bola basket AS tersebut mendukung kampanye untuk sejumlah turis asing yang terpilih untuk menginap di gedung kantor kepresidenan Taiwan.

"Halo semuanya, saya Dwight Howard, dan sejak saya datang ke Taiwan, saya telah mendapatkan apresiasi yang sama sekali baru terhadap negara ini," kata Howard dalam video tersebut, melansir Reuters 12 Mei.

China mengklaim kedaulatan atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, mengatakan pulau tersebut bukanlah negara yang terpisah, melainkan bagian dari "Satu China" yang diperintah oleh Beijing.

Selain itu, Tiongkok juga mengatakan tidak akan pernah meninggalkan penggunaan kekuatan, untuk menegakkan klaimnya.

Desakan China bahwa Taiwan bukanlah sebuah negara, berarti pulau ini tidak diikutsertakan dalam banyak organisasi internasional dan para atletnya berkompetisi di turnamen internasional di bawah bendera "Chinese Taipei".

Tidak butuh waktu lama untuk membangun reaksi setelah video tersebut dirilis. Tagar #HowardTaiwanindependence menjadi viral di platform media sosial Weibo China, menghasilkan hampir 400 juta hits pada Hari Jumat.

Banyak orang menuduh Howard mempromosikan kemerdekaan Taiwan, yang merupakan laknat bagi Beijing.

Howard tahun lalu bergabung dengan Taoyuan Leopards, sebuah tim profesional Taiwan. Pemain paling terkenal yang pernah tampil di Liga T1 Taiwan ini, tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Wakil Presiden William Lai, salah satu kandidat dalam pemilihan presiden Taiwan tahun depan, tampil bersama Howard, berpura-pura menyutradarai video di mana Lai menyebut Taiwan sebagai "negara bebas".

Diketahui, Taipei ini menolak klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.

Kendati NBA sangat populer di Tiongkok dan ini bukan pertama kalinya orang-orang yang terkait dengan NBA memicu kontroversi di sana.

Pada tahun 2019, stasiun televisi China berhenti menayangkan pertandingan Houston Rockets, setelah manajer umum Daryl Morey mengunggah pesan di Twitter untuk mendukung protes anti-pemerintah di Hong Kong.

Protes serupa muncul pada tahun 2021, ketika pemain Boston Celtics Enes Kanter mengecam perlakuan China terhadap etnis Uighur dan Muslim lainnya.