Bagikan:

JAKARTA - Kabar gembira datang untuk pegawai maskapai penerbangan Emirates, seiring rencana pihak perusahaan membagikan bonus setelah mencatat kinerja yang memuaskan dan membukukan laba tahunan tertinggi, yakni 10,6 miliar dirham UEA atau setara Rp42.850.468.539.200.

Dokumentasi yang dilihat oleh The National News menunjukkan, lebih dari 50.000 karyawannya akan menerima 24 minggu gaji dengan gaji bulan Mei.

Keberhasilan maskapai penerbangan terkemuka di Dubai, Uni Emirat Arab ini tercatat pada tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret.

"Untuk kinerja kami yang luar biasa pada tahun 2022-2023, Anda berhak mendapatkan setiap bagian dari pembagian laba sebesar 24 minggu," demikian bunyi dokumen tersebut, melansir The National News 14 Mei.

Rekor laba tahunan ini sejalan dengan permintaan perjalanan yang meningkat, seiring dengan langkah pemerintah membuka kembali perbatasan internasional dan mencabut pembatasan terkait pandemi.

Pendapatan melonjak 81 persen menjadi 107,4 miliar dirham, seiring dengan peningkatan lebih dari dua kali lipat jumlah penumpang yang diangkut, memulihkan sebagian besar jaringan globalnya dan mengoperasikan kembali lebih banyak penerbangan penumpang setelah pencabutan pembatasan perjalanan akibat pandemi COVID-19.

Dikatakan, maskapai penerbangan ini mengangkut 43,6 juta penumpang, naik 123 persen dari jumlah penumpang yang diangkut tahun fiskal sebelumnya.

"Kami telah mengantisipasi lonjakan kembalinya jumlah perjalanan, dan ketika pembatasan perjalanan terakhir dicabut dan memicu gelombang permintaan, kami siap untuk memperluas operasi kami dengan cepat dan aman untuk melayani pelanggan kami," terang Chairman sekaligus Chief Executive of Emirates Airline and Group Sheikh Ahmed bin Saeed.

"Sebagai hasilnya, kami telah mencatatkan rekor kinerja keuangan dan saldo kas untuk tahun keuangan 2022-2023," sambungnya.

"Hal ini mencerminkan kekuatan model bisnis kami yang telah terbukti, perencanaan ke depan yang cermat, kerja keras seluruh karyawan kami dan kemitraan yang solid di seluruh ekosistem penerbangan dan perjalanan," pungkas Sheikh Ahmed bin Saeed.