Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Selasa, Ukraina telah mengalokasikan dana tambahan untuk program rudal domestiknya,saat Ukraina mencoba mempersempit kesenjangan kemampuan dengan Rusia, yang memiliki serangkaian senjata jarak jauh.

Ukraina, yang telah memprioritaskan produksi drone serang jarak jauh sejak invasi Rusia pada Februari 2022, telah mencoba membangun produksi senjata domestiknya seperti Neptun, rudal anti-kapal Ukraina yang juga dapat menyerang target darat.

"Dana tambahan dialokasikan untuk program rudal kami. Lebih banyak rudal yang diproduksi di dalam negeri yang akan datang," tulis Presiden Zelensky di aplikasi perpesanan Telegram tanpa merinci lebih jauh, melansir Reuters 6 Agustus.

Pada Bulan Juli, pemimpin Ukraina mengatakan bahwa Kyiv berupaya mengurangi ketergantungannya pada rudal, termasuk rudal yang digunakan untuk pertahanan udara, yang dipasok oleh sekutu-sekutu Ukraina.

Kyiv diketahu sangat bergantung pada bantuan militer mematikan dari mitra-mitra Baratnya selama perang. Kyiv telah melobi Barat untuk mengizinkannya menggunakan senjata yang dipasoknya untuk menyerang jauh di dalam Rusia.

Mengutip Kyiv Independent, Ukraina terus menekan sekutu Baratnya untuk senjata jarak jauh, tetapi menghadapi keraguan tentang pengiriman senjata yang berpotensi digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

AS sendiri telah memberi Kyiv izin terbatas untuk menggunakan senjata Amerika tertentu untuk menyerang target Rusia di dekat perbatasan wilayah tersebut.

Ada sejumlah rudal barat di Ukraina saat ini. Rudal Storm Shadow buatan Inggris, serta rudal SCALP buatan Prancis, memiliki jangkauan hingga 250 kilometer (150 mil). Sementara Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dikirim ke Ukraina oleh Washington dapat terbang sekitar 300 kilometer (190 mil).