Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada Hari Rabu mengatakan, mitra Ukraina belum menyediakan pertahanan udara yang cukup untuk melindungi negara itu dari serangan rudal Rusia, meskipun mereka memiliki lebih dari 100 sistem Patriot di gudang senjata.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Menlu Kuleba mengatakan dia akan mengangkat isu sistem pertahanan rudal Patriot dalam setiap rangkaian pertemuan dua hari dengan sekutu dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussels, Belgia.

Dalam beberapa minggu terakhir, Rusia melancarkan peningkatan serangan terhadap kota-kota dan infrastruktur energi di Ukraina, yang menggarisbawahi kebutuhan mendesak Kyiv akan perlindungan.

"Mitra memang memberi kami sistem (pertahanan udara) yang berbeda, kami menghargainya, tapi itu tidak cukup, mengingat skala perang," kata Menlu Kuleba, seperti dikutip 4 April.

Lebih jauh dia mengatakan, mitra Ukraina memiliki lebih dari 100 sistem Patriot yang mereka miliki, tetapi sejauh ini tidak bersedia untuk berbagi bahkan lima hingga tujuh sistem lagi, jumlah yang menurut Kyiv adalah jumlah minimum yang diperlukan untuk memberikan perlindungan tambahan yang signifikan.

"Apakah ini masalah besar? Apakah tidak layak untuk memberikan permintaan minimum kepada Ukraina?" tanya Menlu Kuleba.

Kemarin, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia menembakkan lebih dari 3.000 bom udara berpemandu, 600 drone dan 400 rudal ke Ukraina pada Bulan Maret, menyoroti pentingnya pertahanan udara.

Sedangkan Menlu Kuleba mengatakan, serangan Rusia pada Bulan Maret melibatkan 94 rudal balistik, yang jauh lebih cepat daripada rudal jelajah yang umum digunakan dan lebih sulit untuk ditembak jatuh.

"Maksudku ini terjadi pada kita setiap hari," kata Kuleba, merangkum pesannya kepada sekutu Ukraina.

"Dan solusinya ada. Ini hanya masalah kemauan politik. Jadi harus ada yang mengambil keputusan," tandasnya.

Menlu Kuleba mengatakan, tidak jelas mengapa sekutunya sejauh ini tidak menyediakan Patriot tambahan, terutama karena mitra Kyiv tidak menghadapi ancaman rudal yang dihadapi Ukraina setiap hari.

Dia berargumentasi, dukungan tersebut akan membantu mengalahkan Rusia dan mencegah perang yang lebih besar di seluruh Eropa.

"Ketika saya mengatakan Eropa akan berperang dan rudal akan jatuh di Brussels dan kota-kota Eropa lainnya. Saya tidak melebih-lebihkan. Semua ini akan terjadi jika Ukraina tidak memenangkan perang melawan Rusia," jelasnya.

"Jadi, cara terbaik untuk menyelamatkan Patriot Anda dari pencegatan rudal (di negara Anda) dan tentara Anda dari kematian adalah dengan mengirim Patriot Anda ke Ukraina dan memberikan semua yang dibutuhkan tentara Ukraina," serunya.

Ketika ditanya tentang usulan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, yang menurut para diplomat mencakup rencana dana sebesar 100 miliar euro untuk Ukraina selama lima tahun, Menlu Kuleba mengatakan ia menyambut baik dukungan tersebut, namun hal itu harus mewakili dana baru dan bukan menggunakan kembali komitmen sebelumnya.

Ia mengatakan, NATO kesulitan mengumpulkan dana sebesar 500 juta euro untuk Paket Bantuan Komprehensif guna mereformasi dan memperlengkapi angkatan bersenjata Ukraina, sehingga menambah dana sebesar 20 miliar euro per tahun akan menjadi upaya yang "besar".

“Jika inisiatif khusus ini ingin menjadi kenyataan, kita harus memastikan bahwa ini akan menjadi 100 miliar dana baru," katanya.