Bertemu Presiden Erdogan, Stoltenberg Sebut Kesepakatan NATO-Swedia Dapat Dicapai

JAKARTA - Sebuah kesepakatan mengenai bergabungnya Swedia ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dapat dicapai tepat waktu, jelang pertemuan puncak aliansi bulan depan di Lithuania, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Hari Minggu setelah bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Stoltenberg mengatakan, para pejabat dari Turki, Swedia dan Finlandia akan bertemu akhir bulan ini untuk melakukan pembicaraan, guna mencoba mengatasi keberatan dari Turki dan Hungaria yang telah menunda aksesi keanggotaan NATO dari Swedia.

Sebelumnya, Turki pada Bulan Maret meratifikasi tawaran Finlandia untuk menjadi anggota NATO, tetapi masih keberatan dengan Swedia yang bergabung dengan aliansi ini, begitu juga Hungaria. Rusia sendiri telah lama menentang perluasan NATO, menilainya sebagai ancaman bagi keamanannya sendiri.

Dalam keberatannya terhadap keanggotaan Swedia, Turki mengatakan Stockholm menyembunyikan anggota kelompok-kelompok militan yang dianggapnya sebagai teroris.

"Swedia telah mengambil langkah-langkah konkret yang signifikan untuk memenuhi kekhawatiran Turki," kata Stoltenberg kepada para wartawan, mengacu pada perubahan konstitusi oleh Swedia dan peningkatan kerja sama kontra-terorisme dengan Ankara, melansir Reuters 5 Juni.

Productive meeting w/ President @RTErdogan to prepare the #NATO Summit in Vilnius. We discussed Sweden’s NATO membership, and I welcome that #Türkiye, Sweden and Finland will meet again in the Permanent Joint Mechanism. pic.twitter.com/bFlMOJGBXa

— Jens Stoltenberg (@jensstoltenberg) June 4, 2023

Untuk mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan, Stoltenberg mengatakan para pejabat dari Finlandia, Swedia, dan Turki akan bertemu pekan depan, tetapi tidak menyebutkan kapan waktunya. Sementara, para menteri pertahanan NATO akan bertemu di Brussels, Belgia pada tanggal 15-16 Juni.

Pembicaraan Stoltenberg di Istanbul dengan Presiden Erdogan berlangsung seminggu setelah pemimpin Turki itu kembali terpilih dalam pemilihan presiden.

Para analis politik mengatakan, Presiden Erdogan, yang telah berusaha untuk bertindak sebagai penengah antara Rusia dan Barat dalam konteks perang Ukraina, tidak mungkin mengambil keputusan mengenai keanggotaan NATO Swedia hingga hasil pemilihan umum diputuskan.

Stoltenberg mengatakan kepada Reuters, penting untuk menggunakan waktu yang tersisa sebelum KTT NATO di Vilnius pada Bulan Juli untuk mendapatkan kesepakatan.