Bagikan:

JAKARTA - Mahkamah Agung Arab Saudi pada Hari Selasa meminta semua Muslim untuk melihat bulan sabit Syawal pada Kamis malam yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1444 Hijriah.

Penampakan bulan ini akan menandai akhir Bulan Suci Ramadan sekaligus menjadi penanda masuknya Bulan Syawal sekaligus Idulfitri.

Dalam sebuah pengumuman, pengadilan Arab Saudi menyerukan siapa pun yang melihat bulan sabit – baik dengan mata telanjang atau melalui teropong – diminta untuk melaporkan penampakan tersebut dan mendaftarkan kesaksian di pengadilan terdekat.

"Mahkamah Agung berharap mereka yang mampu melihat bulan sabit akan bergabung dengan komite yang dibentuk untuk tujuan itu di berbagai daerah," kata otoritas dalam imbauan yang dibagikan oleh Saudi Press Agency, seperti dikutip dari Khaleej Times 19 April.

Sementara itu, Pusat Astronomi Internasional (IAC) yang berbasis di Abu Dhabi memprediksi Idulfitri 1444 Hijriah akan jatuh pada hari Sabtu, menggenapkan puasa Ramadan tahun ini menjadi 30 hari.

Dalam sebuah pernyataan, IAC mengatakan penampakan bulan sabit pada Hari Kamis mungkin tidak mungkin dilakukan di sebagian besar negara Arab dan dunia Islam, kecuali di beberapa bagian Afrika Barat mulai dari Libya.

"Tapi penampakan tetap sangat sulit dan membutuhkan teleskop yang tepat, pemantauan profesional, dan kondisi cuaca yang luar biasa," terang IAC.

IAC, bagaimanapun, mengklarifikasi bahwa prediksinya didasarkan pada informasi astronomi. Tanggal pasti akan dikonfirmasi hanya oleh pihak berwenang berdasarkan penampakan bulan baru.

Terpisah, Majid Abu Zahra dari Jeddah Astronomical Society mengatakan, secara teknis, bulan akan muncul di langit pada Kamis malam, tetapi tidak akan diterangi oleh sinar matahari dan akan sulit untuk dilihat tanpa peralatan khusus, seperti dikutip dari Al Arabiya.