Pasukan Rusia Mundur dari Kherson, Presiden Zelensky Sebut Wilayah Seluas 170 Ribu Kilometer Persegi Perlu Dibersihkan dari Ranjau
Ilustrasi teknisi penjinakan peledak Ukraina. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina menyebut penjinak ranjau dan teknisi dikerahkan ke wilayah yang ditinggalkan pasukan Rusia di Kherson, saat para pejabat khawatir akan ranjau yang ditinggalkan tentara Moskow.

Pasukan Ukraina telah membebaskan 41 permukiman saat mereka maju melalui selatan, kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video Kamis malam, melansir Reuters 11 November.

Penjinak ranjau dan teknisi pertempuran dikirim ke daerah-daerah yang direbut kembali dari pasukan Rusia, untuk membersihkan wilayah tersebut dari ribuan ranjau darat yang belum meledak hingga persenjataan yang ditinggalkan.

"Sekitar 170.000 kilometer persegi (66.000 mil persegi) masih harus dibersihkan ranjaunya," kata Presiden Zelensky.

"Termasuk di tempat-tempat di mana masih ada pertempuran dan di mana musuh akan menambahkan ranjau darat sebelum penarikannya, seperti yang terjadi sekarang dengan Kherson," sebutnya.

Gubernur yang ditunjuk Ukraina di wilayah itu, Yaroslav Yanushevych, menulis di aplikasi pesan Telegram, mengatakan pasukan Rusia telah "merampas peralatan publik, merusak saluran listrik dan ingin meninggalkan jebakan di belakang mereka".

Terpisah, Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Zelensky mengatakan, Rusia ingin mengubah Kherson menjadi kota kematian, meninggalkan ranjau mulai dari apartemen hingga selokan, berencana untuk menghancurkan kota dari sisi lain sungai.

Sementara, Rusia membantah menyerang warga sipil meskipun membombardir daerah pemukiman selama konflik. Mereka telah mengevakuasi ribuan warga sipil dari daerah Kherson.

Dikatakan, jika Rusia menerapkan penarikannya dari daerah yang Presiden Vladimir Putin nyatakan dicaplok sebulan lalu, itu akan menjadi kemunduran terbesarnya sejak pasukannya diusir dari pinggiran Kyiv pada Maret dan kemunduran yang jelas dalam momentum perang sembilan bulan.

Terpisah, media pemerintah Rusia dan tokoh perang pro-Kremlin membela penarikan dari Kherson sebagai langkah yang diperlukan, kendati mengakui itu pukulan berat.

Kendati demikian, pasukan Rusia masih mempertahankan keuntungan lain di selatan, termasuk rute darat penting yang menghubungkan Rusia ke semenanjung Krimea yang direbutnya pada 2014, dan kota-kota di timur yang sebagian besar mereka musnahkan saat merebutnya.