Ledakan Hantam Bus di Pakistan, Tentara dan Insinyur China Tewas
Ilustrasi bom bus di Pakistan. (Wikimedia Commons/VOA/Shamim Shahid)

Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 10 orang tewas, termasuk sedikitnya enam warga negara China dan dua tentara Pakistan, dalam ledakan yang menargetkan sebuah bus di daerah terpencil Pakistan utara pada Rabu 14 Juli waktu setempat,

Belum jelas penyebab ledakan, apakah peledak yang dipasang di jalan atau ditempatkan di bus tersebut. Sejumlah sumber mengatakan, jumlah korban kemungkinan meningkat. 

Pejabat tinggi polisi Khyber-Paktunkhwa Inspektur Jenderal Moazzam Jah Ansari, provinsi di mana insiden itu terjadi, membenarkan kematian enam warga negara China, dua tentara dan dua penduduk setempat.

"Bus itu jatuh ke jurang yang dalam setelah ledakan dan menyebabkan kerugian besar. Seorang insinyur China dan satu tentara hilang. Operasi penyelamatan diluncurkan dan seluruh fasilitas pemerintah telah dikerahkan untuk menyelamatkan yang terluka dengan ambulans udara," kata seorang pejabat senior pemerintah dengan syarat anonim kepada Reuters seperti dikutip Rabu 14 Juli. 

Ansari mengatakan kepada Reuters bahwa polisi sedang menyelidiki. "Sepertinya sabotase," kata Ansari sambil berangkat dengan helikopter menuju lokasi.

Setidaknya tiga pejabat lainnya mengkonfirmasi, sebuah ledakan menghantam bus. Sementara, pejabat senior polisi lainnya mengatakan, jumlah korban telah meningkat menjadi 13 orang tewas, termasuk sembilan warga negara China dan dua tentara.

Seorang petugas administrasi senior wilayah Hazara mengatakan, bus itu membawa lebih dari 30 insinyur China ke lokasi bendungan Dasu di Kohistan Atas.Proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu adalah bagian dari Koridor Ekonomi China - Pakistan (CPEC). 

Proyek tersebut menelan investasi senilai 65 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan Beijing (BOR), yang bertujuan untuk menghubungkan China barat ke pelabuhan laut Gwadar di Pakistan selatan.

Untuk diketahui, insinyur China dan pekerja konstruksi Pakistan telah mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu dan beberapa lainnya selama beberapa tahun di wilayah tempat ledakan terjadi.