JAKARTA - Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar latihan gabungan serangan pesawat nirawak untuk pertama kalinya pada Hari Jumat, kata Angkatan Udara Korea Selatan, sehari setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru.
Latihan tembak langsung, yang melibatkan pesawat nirawak pengintai RQ-4B Global Hawk Korea Selatan dan pesawat nirawak serang MQ-9 Reaper AS, berlangsung di lokasi yang tidak disebutkan di Korea Selatan, dalam upaya menunjukkan kemampuan militer sekutu dalam menghadapi ancaman Korea Utara, melansir The Korea Times 1 November.
Latihan tersebut berlangsung dalam skenario menyerang asal provokasi musuh, dengan pesawat nirawak Korea Selatan mengumpulkan data mengenai target simulasi dan membagikannya dengan pesawat nirawak AS, menurut Angkatan Udara.
Setelah Reaper menerima informasi, pesawat nirawak tersebut melepaskan amunisi serang langsung gabungan GBU-38 untuk menyerang target secara akurat, katanya.
Sebuah sumber militer mengatakan, kedua pihak tidak berencana untuk mempublikasikan latihan tersebut, tetapi memutuskan untuk melakukannya sebagai peringatan terhadap Korea Utara setelah peluncuran ICBM-nya.
BACA JUGA:
Diketahui, Korea Utara pada Hari Kamis melakukan uji coba peluncuran ICBM terbaru yang dinamakan Hwasong-19. Militer Korea menilai itu adalah rudal jarak jauh terbesar yang dimiliki Korea Utara hingga saat ini.