Bagikan:

JAKARTA - Dua warga negara China tewas dalam ledakan di dekat bandara internasional kota Karachi, Pakistan selatan, pada Minggu malam. Kedutaan Besar China di Pakistan menyebut peristiwa tersebut sebagai serangan teroris.

Sementara itu, kelompok militan separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengklaim ledakan itu adalah serangan yang dilakukan oleh mereka dengan menggunakan alat peledak rakitan yang dibawa kendaraan yang menargetkan warga negara China, termasuk para insinyur.

Kedutaan Besar China mengatakan konvoi Perusahaan Tenaga Listrik Port Qasim diserang di dekat bandara.

“Kedutaan Besar Tiongkok dan Konsulat Jenderal di Pakistan mengutuk keras serangan teroris ini, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban tak berdosa di kedua negara dan simpati yang tulus kepada mereka yang terluka dan keluarga (mereka),” kata pernyataan itu dilansir Reuters, Senin, 7 September.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan seorang warga negara China juga terluka. Penyelidikan sedang dilakukan.

“Pakistan berkomitmen untuk melindungi teman-teman China kami,” katanya dalam pernyataan di platform media sosial X.

“Kami tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mereka,” imbuhnya.