JAKARTA - Bom bunuh diri di stasiun kereta api di Pakistan barat daya menewaskan 24 orang. Kelompok militan separatis mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.
Dilaporkan 53 orang lainnya terluka dalam serangan di kota Quetta, kata Komisaris Hamza Shafqaat.
“Ledakan di stasiun kereta api adalah bom bunuh diri,” kata dia dilansir CNN, Sabtu, 9 November.
Tentara Pembebasan Baloch (BLA), kelompok militan separatis yang aktif di wilayah tersebut, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam pernyataannya.
Ledakan itu terjadi di peron stasiun kereta api utama kota itu sekitar pukul 09.00, kata Inspektur Polisi Senior Muhammad Baloch.
“Ledakan terjadi saat ada banyak penumpang di peron,” ujarnya.
Pasukan keamanan telah menutup daerah tersebut dan penyelidikan sedang dilakukan. Sementara Ketua Menteri provinsi Sarfraz Bugti memerintahkan penyelidikan atas serangan bom tersebut.
BACA JUGA:
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk keras serangan bom bunuh diri di stasiun Quetta.
Pemberontakan di Balochistan telah berlangsung selama beberapa dekade namun semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir sejak pelabuhan laut dalam di provinsi Gwadar disewakan kepada China, yang menjadi puncak dari upaya infrastruktur ‘Belt and Road’ Beijing di Pakistan.
BLA bertanggung jawab atas serangan paling mematikan di Pakistan tahun ini, yang terbaru pada Oktober ketika mereka menargetkan konvoi insinyur dan investor China di kota Karachi yang menyebabkan dua warga Tiongkok tewas.