JAKARTA - Korban tewas ledakan bom di stasiun kereta api di Quetta Pakistan kini menjadi 24 orang. Sementara 40 orang lainnya dilaporkan terluka.
Pakistan sedang bergulat dengan meningkatnya serangan yang dilakukan oleh militan etnis separatis di wilayah selatan dan militan Islam di wilayah barat laut.
“Sasarannya adalah personel militer dari Sekolah Infanteri,” kata Inspektur Jenderal Polisi Balochistan, Mouzzam Jah Ansari, dilansir Reuters, Sabtu, 9 November.
“Sejauh ini 44 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit sipil,” kata Dr. Wasim Baig, juru bicara rumah sakit, kepada Reuters.
Sementara itu, Inspektur senior operasi polisi, Muhammad Baloch, mengatakan ledakan itu tampaknya merupakan bom bunuh diri. Penyelidikan sedang dilakukan.
“Ledakan itu terjadi di dalam stasiun kereta api ketika kereta ekspres tujuan Peshawar hendak berangkat ke tujuannya,” kata Baloch.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di stasiun kereta api utama Quetta, yang biasanya sibuk pada pagi hari.BACA JUGA:
Pada Agustus, 73 orang tewas di provinsi Balochistan setelah militan separatis menyerang kantor polisi, jalur kereta api dan jalan raya.
Serangan pada bulan itu adalah yang paling besar dalam beberapa tahun terakhir yang dilakukan oleh militan yang memerangi pemberontakan selama puluhan tahun untuk memenangkan pemisahan diri dari provinsi barat daya yang kaya sumber daya alam.