JAKARTA - Korea Utara melancarkan gangguan Global Positioning System (GPS) pada Jumat dan Sabtu sehinggga mempengaruhi operasi kapal dan pesawat pribadi.
Dilansir Reuters, Sabtu, 9 November, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyarankan kapal dan pesawat yang beroperasi di wilayah Laut Barat untuk berhati-hati terhadap gangguan sinyal GPS Korea Utara.
JCS mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi terbaru dan memperingatkan mereka akan bertanggung jawab atas tindakannya.
GPS merupakan jaringan satelit dan penerima yang digunakan untuk navigasi.
Ketegangan antara kedua Korea kembali berkobar sejak Korea Utara mulai menerbangkan balon yang membawa sampah ke Korea Selatan pada akhir Mei.
Provokasi itu mendorong Korea Selatan untuk memulai kembali siaran propaganda melalui pengeras suara.
Pakar penerbangan mengatakan serangan balon sampah, peluncuran rudal, dan munculnya “spoofing” GPS di Korea Utara telah meningkatkan risiko di wilayah udara Korea Selatan.
Kondisi ini mempersulit operasi maskapai penerbangan seiring meningkatnya ketegangan antara negara-negara yang bersaing tersebut.
BACA JUGA:
Gangguan yang disebabkan oleh serangan balon sampah ini diperburuk dengan meningkatnya tanda-tanda gangguan pada GPS.
Antara tanggal 29 Mei dan 2 Juni sekitar 500 pesawat dan ratusan kapal mengalami masalah GPS, kata pemerintah Korea Selatan.
Mereka mengadu kepada badan penerbangan PBB ICAO, yang memperingatkan Korea Utara untuk berhenti.