Bagikan:

JAKARTA - Polisi federal Brasil secara resmi menuduh mantan Presiden Jair Bolsonaro melakukan penipuan pada catatan vaksinasinya, membuka peluang tuntutan pidana, menurut laporan polisi pada Hari Selasa.

Investigasi yang dilakukan oleh kantor pengawas keuangan umum menemukan, catatan vaksinasi Bolsonaro dipalsukan untuk menunjukkan dia menerima vaksinasi COVID-19 di Sao Paulo pada Juli 2021, ketika dia tidak berada di kota tersebut, melansir Reuters 20 Maret.

Polisi menemukan dalam laporan mereka, Bolsonaro dapat didakwa memalsukan data dalam sistem kesehatan masyarakat (SUS) dan melakukan kejahatan terorganisir untuk menghindari aturan kesehatan masyarakat.

Salah satu mantan ajudannya, Mauro Cid, yang ditangkap pada Bulan Mei dalam penyelidikan dan dibebaskan sebagai bagian dari tawar-menawar, juga secara resmi dituduh dalam laporan polisi.

Polisi menemukan Cid secara curang memperoleh catatan vaksinasi Bolsonaro dan putrinya Laura atas permintaan presiden saat itu. Kesaksian tawar-menawar Cid digunakan sebagai bukti melawan mantan bosnya.

Bolsonaro mengatakan kepada Reuters, dia tidak menerima vaksin COVID atau melakukan kesalahan apa pun: "Ini adalah penyelidikan selektif. Saya tenang," kata mantan presiden tersebut.

"Dunia tahu bahwa saya tidak menerima vaksin tersebut," lanjutnya.

Pihak kepolisian mengatakan, sertifikat palsu tersebut dikeluarkan "untuk mendapatkan keuntungan yang tidak semestinya, terkait dengan penghindaran aturan sanitasi yang ditetapkan selama periode pandemi".

Selama masa jabatannya, Presiden Bolsonaro berulang kali meremehkan pentingnya vaksinasi dan tindakan menjaga jarak sosial selama pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 700.000 orang di Brasil.

Laporan polisi yang menuduh Bolsonaro melakukan kejahatan, membuka jalan bagi Jaksa Agung Brasil untuk mengajukan tuntutan pidana ke Mahkamah Agung.

Bolsonaro telah dinyatakan tidak memenuhi syarat secara politik hingga tahun 2030, karena menyebarkan informasi pemilu yang salah selama Pemilu tahun 2022. Polisi baru-baru ini menyita paspornya ketika menyelidiki upayanya untuk mempertahankan kekuasaan, setelah kalah dari Presiden Luiz Inacio Lula da Silva dalam pemilu.

Pekan lalu, mantan panglima angkatan darat dan udara Brasil mengonfirmasi, Jair Bolsonaro membahas rancangan keputusan untuk mencegah penyerahan kekuasaan setelah Pemilu.