JAKARTA - Seluruh penduduk Jalur Gaza mengalami "kerawanan pangan akut pada tingkat yang parah," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, menggarisbawahi pentingnya meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong Palestina.
"Menurut ukuran yang paling dihormati dalam hal ini, 100 persen populasi di Gaza berada pada tingkat kerawanan pangan akut yang parah," kata Menlu Blinken pada konferensi pers di Filipina saat melakukan kunjungan resmi, melansir The Times of Israel 19 Maret.
"Ini pertama kalinya seluruh populasi diklasifikasi seperti ini," tandasnya.
Pernyataan Menlu Blinken disampaikan menjelang kunjungannya ke Timur Tengah, kali ini ke Arab Saudi dan Mesir, untuk membahas upaya mengamankan kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata sementara di Gaza, serta meningkatkan pengiriman bantuan.
Ini akan menjadi perjalanan keenam Menlu Blinken ke Timur Tengah sejak perang meletus di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa kelaparan akan terjadi di Gaza, dengan lembaga-lembaga bantuan melaporkan kesulitan besar untuk mendapatkan akses ke wilayah tersebut, khususnya bagian utara.
Kemarin, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, Israel memicu kelaparan di Jalur Gaza dan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, sebuah tuduhan yang dibantah oleh menteri luar negeri Israel.
"Di Gaza kita tidak lagi berada di ambang kelaparan, kita berada dalam kondisi kelaparan yang berdampak pada ribuan orang," kata Borrell pada pembukaan konferensi bantuan kemanusiaan untuk Gaza di Brussels, Belgia, melansir Reuters.
"Ini tidak bisa diterima. Kelaparan digunakan sebagai senjata perang. Israel memicu kelaparan," kritik Borrell.
BACA JUGA:
Israel membantah tuduhan tersebut, dengan Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan, Israel mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, menolak klaim Kepala Kebijakan Luar negeri Uni Eropa Josep Borrell bahwa pihaknya sengaja membuat warga Gaza kelaparan.
"Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza melalui darat, udara dan laut bagi siapa saja yang bersedia membantu," tulis Menlu Katz di X.
Diketahui, beberapa negara di dunia telah mengkritik Israel atas meningkatnya kelaparan di wilayah tersebut, termasuk Mesir dan Irak.