JAKARTA - Korea Selatan mengumumkan pada Hari Kamis rencana investasi senilai 42,4 miliar won atau sekitar Rp514.696.252.968 hingga tahun 2023, untuk mengembangkan teknologi inti trem bertenaga hidrogen.
Anggaran juga akan dihabiskan untuk menemukan cara untuk memodifikasi sel bahan bakar hidrogen yang digunakan oleh SUV Nexo Hyundai Motor dan menggunakannya dalam trem, menurut Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi.
Trem hidrogen, yang menggunakan sel bahan bakar, dianggap lebih kompetitif dalam harga dibandingkan transportasi umum konvensional, seperti kereta bawah tanah, karena tidak memerlukan infrastruktur listrik yang besar.
"Pasar global untuk kereta bertenaga hidrogen diperkirakan akan mencapai 18 triliun won pada tahun 2050, meningkat secara signifikan dari 700 miliar won yang diperkirakan pada tahun 2025," menurut kementerian tersebut, mengutip Korea Times 23 September.
Pihak Kementerian mengatakan, mereka berencana mengembangkan sel bahan bakar hidrogen dengan kapasitas 380 kilowatt, yang kinerjanya setara dengan sekitar empat unit SUV Nexo.
Selain itu, Korea Selatan juga akan membangun stasiun pengisian hidrogen untuk trem pada tahun 2022 dan meluncurkan uji coba di kota pelabuhan Ulsan di tenggara. Produksi massal trem hidrogen diharapkan akan dimulai pada tahun 2024, dengan negara yang ingin mengekspornya ke negara-negara Asia Tenggara dan Eropa juga.
Korea Selatan telah mempromosikan apa yang disebut ekonomi hidrogen, dengan pemerintah melakukan upaya untuk menerapkan sumber daya di berbagai bidang mulai dari transportasi hingga penyimpanan energi sejalan dengan tujuannya untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050.
April lalu, Hyundai Rotem meluncurkan prototipe 'Trem K-hidrogen', trem hidrogen pertama di Negeri Ginseng. Peluncuran dilakukan di pabrik Changwon di Provinsi Gyeongsang Selatan, dengan dihadiri oleh Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Sung Yun-mo dan Gubernur Gyeongsang Selatan Kim Kyoung-soo pada 19 April.
Mengutip Hankyoreh 20 April, prototipe trem bertenaga hidrogen Hyundai Rotem terdiri dari tiga mobil dan dapat mengangkut hingga 100 orang sekaligus. Trem menggunakan modul sel bahan bakar hidrogen yang sama dengan NEXO Hyundai Motor, bersama dengan tangki hidrogen bertekanan tinggi yang dirancang untuk bus bertenaga hidrogen dan baterai propulsi lithium-ion untuk kereta api.
BACA JUGA:
Secara khusus, tangki hidrogen dapat menahan tekanan dua kali lebih banyak daripada yang dikembangkan di Prancis dan di tempat lain, yang berarti bahwa dua kali lebih banyak hidrogen dapat ditampung dalam tangki dengan ukuran yang sama.
Prototipe dapat menempuh jarak 150 kilometer (km) dengan kecepatan 70km/jam dengan tangki hidrogen 42 kilogram penuh. Selain itu, trem ini juga dapat dikemudikan secara manual atau pun jarak jauh.