Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Kota Florence, Italia bersama dengan perusahaan arsitektur perangkat lunak ELASTIC, Italia mengujicobakan sistem operasional Tram Pintar di jalan-jalan kota tersebut, sebagai bagian dari eksperimen untuk meningkatkan mobilitas dan keberlanjutan.

Didanai oleh Uni Eropa, ujicoba ELASTIC dengan sistem trem di Florence ini fokus pada sistem yang akan memberikan peningkatan informasi lokasi real-time dan deteksi bahaya.

Tiga trem telah dilengkapi dengan sensor termasuk kamera, unit pengukuran inersia (IMUs) yang mengukur kecepatan dan orientasi kendaraan, serta LIDAR yang mengukur kedekatan dengan objek tertentu.

Untuk mendukung ujicoba ini, tiga halte trem di kota juga telah dilengkapi dengan perangkat pengumpulan data, komunikasi dan komputasi untuk memastikan aliran data yang akurat. 

trem di florence
Bersinggungan langsung dengan aktivitas warga kota. (Commons/Smiley.toerist)

Proyek ini bertujuan untuk memberikan indikasi awal tentang bagaimana kota pintar di masa depan dapat berfungsi, dengan keberlanjutan dan pengurangan polusi di jantung mereka.

Eduardo Quiñones, koordinator ELASTIC dan peneliti senior di Barcelona Supercomputing Centre menerangkan, tujuan ujicoba ini adalah untuk menawarkan kepada penduduk kota masa depan sebuah alternatif kendaraan swakemudi pribadi.

"Ruang kota yang sibuk membutuhkan solusi transportasi yang inovatif dan aplikasi kota pintar," terangnya melansir Euronews.

Untuk mencapai hal ini, ia percaya penting untuk membuat transportasi lebih gesit, dengan rute yang fleksibel, tergantung pada kebutuhan individu dan apa yang terjadi di kota, didukung data yang akurat.

Eksperimen yang berlangsung di Florence bekerja pada penciptaan apa yang disebut zona pintar, menggabungkan data dari jalur trem, jalan-jalan kota dan penyeberangan pejalan kaki.

trem di florence
Trem di Florence. (Wikimedia Commons/Smiley.toerist)

Membuat kota lebih berkelanjutan adalah inti dari proyek ini. Bagaimana cara melakukannya? Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi. Sebab, kendaraan listrik pun memiliki dampak lingkungan, lantaran bahan pembuatan baterainya.

Proyek ini juga berharap untuk membatasi polusi dengan cara lain, dengan membuat komputer yang menggerakkan sistem transportasi cerdas menjadi lebih efisien.

Langkah selanjutnya untuk ELASTIC adalah sistem trem pintar yang mengetahui di mana trem berada, apakah ada rintangan di jalur atau di halte, dan untuk melacak pergerakan orang dan kendaraan. Tetapi, sifat sistem yang terdesentralisasi menimbulkan masalah.

"Ada mode komputer yang berbeda yang harus berkoordinasi untuk menghasilkan respons yang sama. Ini adalah tantangan yang perlu diatasi oleh teknologi. Penting untuk memiliki (data) secara real time," terang Quiñones.

Ditambahkannya, ELASTIC bertujuan untuk mengurangi jumlah kecelakaan terkait trem di Florence, Italia hingga seperempatnya, untuk meningkatkan arus lalu lintas kota sebesar lima persen dan untuk mengurangi biaya pemeliharaan sistem transportasi sebesar 30 persen.