Antara Pasar Mobil Listrik Hidrogen, George W. Bush, dan Penghambat Mereka Populer
BMW iX5 Hydrogen yang dikembangkan berdasarkan BMW X5 saat ini, pertama kali diluncurkan sebagai konsep di acara IAA pada tahun 2019. (Dok. BMW)

Bagikan:

JAKARTA - Mobil listrik hidrogen (FCEV) adalah jenis kendaraan ramah lingkungan yang juga populer beberapa tahun terakhir. Berbeda dengan mobil listrik, jenisnya memang belum terlalu umum ditemukan di jalan raya.

Lalu, seberapa populer mobil listrik hidrogen di pasar saat ini? Menurut laporan lembaga riset pasar, Information Trends yang dirilis pada Februari 2023, penjualan kendaraan listrik hidrogen telah meningkat secara signifikan di beberapa negara. Jumlah total kendaraan penumpang bertenaga hidrogen di dunia saat ini berjumlah sekitar 56.000 unit.

Dari jumlah tersebut, tingginya tingkat permintaan tercatat pada tahun 2021 dan 2022 dengan terjual mencapai 30.000 unit.

Jepang adalah negara terdepan dalam mengadopsi mobil listrik hidrogen, dengan lebih dari 3 ribu unit terjual pada tahun 2020. Korea Selatan juga mengalami peningkatan signifikan dalam penjualan kendaraan listrik hidrogen, dengan lebih dari 1.700 unit terjual pada tahun yang sama.

Di Amerika Serikat, California adalah negara bagian terdepan dalam mengadopsi mobil listrik hidrogen, dengan sekitar 8 ribu unit terjual sejak 2015. Di Eropa, Jerman memimpin dalam hal penjualan mobil listrik hidrogen, dengan lebih dari 1.200 unit terjual pada tahun 2020.

bmw
Ruang kemudi BMW iX5 Hydrogen terbaru. (Dok. BMW)

Studi FCEV dari Information Trends juga menggarisbawahi negara-negara Asia dan Eropa yang telah berinvestasi besar dalam teknologi dan infrastruktur sel bahan bakar hidrogen. Sementara itu, adopsi sangat lambat di AS, kecuali di California.

Jauh ke belakang, lambatnya AS dalam pengembangan mobil hidrogen ini jelas bertolak belakang dengan pidato kenegaraan tahunan Presiden George W. Bush yang disampaikan di Kongres Amerika Serikat, 28 Januari 2003.

Pada saat itu, Bush sangat optimis pada mobil hidrogen dan mengumumkan investasi penelitian senilai 1,2 miliar dolar AS untuk membantu AS dapat menjadi pemimpin dunia dalam mengembangkan mobil bertenaga hidrogen.

"Dengan komitmen nasional yang baru, para ilmuwan dan insinyur AS akan mengatasi semua hambatan untuk membawa mobil hidrogen dari laboratorium ke ruang pamer sehingga mobil pertama yang dikemudikan oleh anak yang lahir hari ini dapat ditenagai oleh hidrogen, dan bebas polusi," kata Bush dalam pidatonya pada tahun 2003, dilansir dari georgewbush-whitehouse.archives.gov.

Lalu apa saja faktor penghambatnya? Dikabarkan, pada saat itu pemerintah AS tampaknya tidak tertarik mendanai teknologi tersebut. Biaya adalah satu faktor yang menghambat adopsi bahan bakar hidrogen secara luas. 

“Satu kilogram hidrogen dikenakan biaya antara 10-17 dolar AS di stasiun pengisian hidrogen California, yang setara dengan 5-9 dolar AS per galon bensin. Sebaliknya, biaya pengisian daya kendaraan listrik di rumah hanya 1-2 dolar AS per galon bensin,” ungkap Dewan Bisnis Hidrogen California, seperti dikutip dari caranddriver, 27 September 2022.

Faktor penghambat lain, harga mobilnya sendiri karena produksi mobil hidrogen masih terbatas. Alhasil, mobil hidrogen memiliki harga yang lebih mahal daripada mobil listrik. 

Lalu, infrastruktur pengisian hidrogen juga masih kurang dibandingkan dengan infrastruktur pengisian listrik. 

Faktor tambahan lain muncul kekhawatiran tentang keselamatan. Hidrogen adalah zat yang sangat mudah terbakar dan sulit untuk dikendalikan jika terjadi kebocoran atau kebakaran.

Meski demikian, mobil hidrogen memiliki potensi besar menjadi alternatif yang lebih baik seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan infrastruktur.