CEO Baru Toyota: Bukan Kendaraan Listrik untuk Masa Depan tapi Hidrogen 
Toyota Mirai, mobil hidrogen pertama Toyota. (Dok. Toyota)

Bagikan:

JAKARTA - Ketika hampir semua produsen mobil fokus pada kendaraan listrik berbaterai (BEV), CEO baru Toyota, Koji Sato menyampaikan bahwa hidrogen akan menjadi tulang punggung merek Jepang itu di masa depan. Ia menyebut hidrogen yang paling tepat untuk mencapai netralitas karbon.

Pernyataannya tersebut ia kemukakan pada tanggal 18 Maret, namun Sato juga tidak mengabaikan BEV. Dia juga percaya BEV memainkan peran penting dalam masa depan Toyota termasuk kendaraan hibrida dan hidrogen.

"Kami melakukan upaya penuh dalam segala hal. Penting untuk tetap fleksibel guna menyesuaikan produk dan energi dengan kebutuhan netral karbon yang berbeda di pasar yang berbeda," ujarnya dilansir dari InsideEV, Senin, 20 Maret.

Dalam pernyataan ia juga percaya bahwa teknologi hidrogen akan menjadi lebih penting di masa depan, karena dapat menawarkan keuntungan yang berbeda dari kendaraan berbaterai.

Salah satu keuntungan utama dari kendaraan hidrogen menurutnya adalah waktu pengisian yang lebih cepat, serta jangkauan yang lebih luas. Selain itu, kendaraan hidrogen tidak membutuhkan infrastruktur yang sama seperti kendaraan listrik, yang memerlukan pengisian daya listrik yang luas dan dapat memakan waktu.

Toyota telah berinvestasi secara serius dalam teknologi hidrogen selama beberapa tahun terakhir, dengan meluncurkan Mirai pada tahun 2014 dan memperkenalkan truk hidrogen pada tahun 2017. Dengan fokus yang semakin besar pada teknologi ini, Toyota berharap dapat memimpin revolusi hidrogen dan membawa dunia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.