Lindungi Pekerja Otomotif Jepang, Toyota Tetap Kembangkan Mesin Pembakaran 
Akio Toyoda, mantan CEO dan Chairman Toyota. (Dok. Toyota Global)

Bagikan:

JAKARTA - Era mobil listrik kian mendominasi industri otomotif, namun Toyota menyatakan akan tetap mengembangkan mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE). Hal ini disampaikan langsung oleh Akio Toyoda, mantan CEO dan Chairman Toyota, pada gelaran Tokyo Auto Salon 2024.

Dalam presentasinya, dilansir dari rilis perusahaan, 12 Januari, Morizo mengungkapkan bahwa proposalnya untuk melanjutkan pengembangan mesin pembakaran telah disetujui oleh Presiden Toyota Koji Sato dan jajaran manajemen lainnya. Namun, mesin-mesin tersebut nantinya akan dibekali dengan teknologi ramah lingkungan untuk berkontribusi terhadap pencapaian netralitas karbon.

Dalam presentasinya, Akio Toyoda juga menyebut mengenai pengundurannya sebagai presiden dan juga ketua Asosiasi Produsen Mobil Jepang tahun lalu dan ia juga meyakini bahwa kendaraan listrik bertenaga baterai bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai netralitas karbon, terlebih Toyota telah berinisiatif secara serius dengan mesin hidrogen sejak tiga tahun lalu.

“Di satu sisi, ada  5,5 juta pekerja Jepang yang membuat suku cadang mesin. Orang-orang ini mendukung Jepang dan mereka memiliki keterampilan menjadikan Jepang punya masa depan kuat. Kita tidak boleh kehilangan orang-orang ini,” tegasnya.

Ia pun meminta kepada semua pekerja yang selama ini telah membuat mesin,untuk terus membuat mesin. 

"Saya tidak akan pernah membiarkan semua pekerjaan yang telah Anda lakukan sejauh ini sia-sia. Masih ada peran mesin sebagai sarana praktis untuk mencapai netralitas karbon! Jadi, mari sempurnakan teknologi mesin! Mari kita mulai proyek seperti itu,” tegasnya.

Dilansir Carbuzz, 14 Januari, pada Goodwood Festival of Speed 2023, Toyota GR Yaris H2 Concept sukses dikendarai aktor Inggris Rowan Atkinson. Mobil bertenaga hidrogen ini membuktikan bahwa teknologi tersebut layak digunakan di ajang balap. Toyota juga sempat memamerkan mobil legendaris AE86 bermesin hidrogen.

Saat ini, Toyota baru memiliki bZ4X sebagai mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) dalam jajaran produknya. Meski demikian, penjualannya terbilang tidak terlalu memuaskan.

Kendati lambat dalam beralih ke elektrifikasi, Toyota memiliki teknologi EV yang cukup menjanjikan. Solid-state battery buatan mereka diprediksi mampu mencapai jarak tempuh 745 mil sekali pengisian pada 2027, dengan waktu pengisian hanya 10 menit. Toyota juga telah memamerkan sejumlah konsep EV, termasuk mobil sport listrik FT-Se.

"Masa depan adalah sesuatu yang harus kita bangun bersama! Saya ingin membangun masa depan bersama dengan semua pecinta mobil! Mari kita semua membangun masa depan bersama!" pungkas Morizo.