JAKARTA - Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) mengonfirmasi, seorang tentara Korea Utara (Korut) yang tertangkap di medan perang Rusia-Ukraina meninggal pada Hari Jumat karena lukanya yang semakin parah.
"Kami mengonfirmasi melalui organisasi intelijen negara sahabat, seorang tentara Korut, yang ditangkap hidup-hidup pada tanggal 26 Desember, meninggal beberapa saat yang lalu karena lukanya makin parah," kata Badan Intelijen Nasional (NIS), melansir The Korea Times 27 Desember.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah badan tersebut awalnya mengonfirmasi penangkapan seorang tentara Korut yang terluka oleh Ukraina, menyusul laporan berita tentang pasukan operasi khusus Ukraina yang menangkap seorang pejuang Korut dalam kejadian pertama yang dilaporkan.
NIS mengonfirmasi laporan itu valid.
Sebelumnya, media berita Ukraina yang berfokus pada militer, Militarnyi, melaporkan pada hari Kamis (waktu setempat), pasukan Ukraina menangkap tentara itu selama operasi di wilayah garis depan barat Rusia, Kursk, tanpa menyebutkan kapan insiden itu terjadi.
Foto tentara Korea Utara yang diduga ditangkap, yang tampaknya mengalami luka-luka, beredar di Telegram. Rincian kondisi dan status tentara tersebut masih belum diketahui.
Jika dikonfirmasi, ini akan menandai pertama kalinya Ukraina menangkap seorang tentara Korea Utara yang terlibat dalam pertempuran, menurut Militarnyi.
SEE ALSO:
Diketahui, sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia sejauh ini, dengan tanda-tanda persiapan untuk pengerahan pasukan dan peralatan militer lebih lanjut, menurut pejabat Korea Selatan.
Awal pekan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Korea Utara telah menderita lebih dari 3.000 korban di wilayah Kursk.