JAKARTA - Polisi menyebut alasan di balik Briptu PN menghampiri FA sembari marah-marah di rumah kos di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Briptu PN ingin menjemput anaknya di kos tersebut.
"Dia (Briptu PN) mau merebut anak ke situ makanya datang ke sana," ujar Wakapolres Jakarta Utara AKBP Nasriadi kepada wartawan, Jumat, 26 Februari.
Anak itu merupakan buah cintah Briptu PN dangan FA. Meski, beberapa tahun lalu Briptu PN sempat tak mengakui anaknya.
"Jadi dia pernah hamili wanita (FA) sudah lama dua tahun yang lalu wanita itu hamil tapi tidak diakui ketika test DNA anaknya itu anaknya dia tapi dia nggak mau tanggung jawab," kata dia.
Briptu PN sebelumnya disebut sebagai anggota intelijen (intel) di Polres Metro Jakarta Utara.
Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengatakan anggota polisi berinisial PN itu datang ke lokasi untuk bertemu penghuni kos berinisial FA (22).
BACA JUGA:
Namun ketika berusaha bertemu, FA menolak. PN mencoba memaksa dengan cara berteriak. Teriakan ini yang menarik perhatian pemilik tempat kos yang juga merupakan orangtua FA.
"PN memaksa masuk sambil teriak-teriak. Sehingga bapaknya FA pun berteriak maling, maling meminta tolong pada warga sekitar," ujar Singgih kepada wartawan, Jumat, 26 Februari.
Akhirnya PN, anggota satuan Intel Polda Metro Jaya, diamankan warga sekitar. Dia dibawa ke Polsek Metro Tanah Abang.
Dari hasil pemeriksaan, PN tidak terbukti melakukan pencurian atau percobaan pencurian. Sebab PN dan FA memiliki hubungan.
"Jadi memang bukan tindak pidana pencurian, tapi yang bersangkutan itu PN dan FA punya hubungan pribadi," kata Singgih.
Pun soal penggunaan senpi oleh PN, Singgih mengatakan tudingan ini tidak terbukti. Sebab, PN tidak membawa senpi tapi airsoft gun. PN tak menggunakannya sama sekali.